Majelis Adat Gayo dalam Melestarikan Adat Beguru di Aceh Tengah sebagai Nilai-Nilai Dakwah

Imam Dailami, 411307009 (2018) Majelis Adat Gayo dalam Melestarikan Adat Beguru di Aceh Tengah sebagai Nilai-Nilai Dakwah. Skripsi thesis, UIN Ar-raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang dakwah]
Preview
Text (Membahas tentang dakwah)
Skripsi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Form B dan Form D.pdf]
Preview
Text
Form B dan Form D.pdf

Download (592kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “Majelis Adat Gayo Dalam Melestarikan Adat Beguru Sebagai Nilai-Nilai Dakwah”. Adat merupakan penunjang pelaksanaan hukum Islam menetapkan hukum berdasar firman Allah dan Sunnah Rasullulah, adat menetapkan hukum berdasar kenyataan yang terjadi yang harus dilakukan untuk menunjang pelaksanaan syari’at. Dalam adat Gayo salah satu fungsi adat adalah untuk menjaga syariat Islam. Ini sesuai dengan ungkapan edet mumegeri hukum (adat yang memagari hukum), yang berarti adalah yang menjaga hukum (syariat). Adat perkawinan beguru salah satu adat Gayo yang masih lestari sampai saat ini tentu memiliki nilai-nilai adat dan agama yang harus di pertahankan, beguru adalah proses memberi ilmu dan pelajaran kepada seseorang yang akan melaksanakan pernikahan, mengandung nilai pendidikan Islam. Beguru merupakan momentum terakhir menjelang acara pernikahan yang disebut ejer muarah yaitu memberi nasehat mengingatkan nilai dan prinsip ajaran Islam kepada calon mempelai laki-laki dan perempuan. Materi pelajaran yang paling penting antara lain mengenai akidah, ibadah dan sya’riah serta kebutuhan jasmani dan rohani secara padu. Majelis Adat Gayo adalah lembaga otonom dan mitra Pemerintah Daerah dalam menjalankan dan menyelenggarakan kehidupan adat. Hal ini dimaksudkan agar budaya atau Adat Istiadat yang ada dalam masyarakat Gayo tetap selalu terpelihara dan terjaga serta dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat. Majelis Adat Gayo berperan dalam mempertahankan adat beguru ini
agar bisa tetap lestari tidak luntur di zaman yang modern ini, lembaga Majelis Adat dan peran masyarakat adalah sebagai tiang utama yang akan mempertahankan Adat Beguru ini tetap bisa lestari menjaga adat dan budaya dari nenek moyang orang Gayo. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian kualitatif dalam bentuk analisis. Sampel penelitian berjumlah lima orang, Kepala Majelis Adat Gayo, Kantor urusan Agama dua orang, tokoh ulama, dan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan dianalisis dan dokumentasi; poto, video buku-buku dan lain sebaginya. Teknik pengolahan data dilakukan dengan mempelajari, ditulis, dibaca, telah dan dianalisis dari Adat Beguru yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan Adat Beguru ini perlu dilestarikan keasriannya melalui peran lembaga Majelis Adat Gayo, tokoh adat, ulama dan masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Dr. Hendra Syahputra M.M 2. Anita SAg., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Majelis Adat Gayo, Adat Gayo, Adat Beguru, Nilai-nilai Dakwah, Prinsip Ajaran Islam.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.2 Dakwah > 2X7.22 Masyarakat Dakwah, Obyek Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Imam Dailami
Date Deposited: 12 Mar 2018 04:47
Last Modified: 12 Mar 2018 04:48
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2853

Actions (login required)

View Item
View Item