Hakikat Khulu‘ Berdasarkan Maqāsid Al-Syarī‘ah (Studi Komparatif Pendapat Ibnu Hazm dan Ibnu Qudāmah)

Budi Muyasir, 131209492 (2018) Hakikat Khulu‘ Berdasarkan Maqāsid Al-Syarī‘ah (Studi Komparatif Pendapat Ibnu Hazm dan Ibnu Qudāmah). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of BUDI MUYASIR.pdf]
Preview
Text
BUDI MUYASIR.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.

Download (999kB) | Preview
[thumbnail of FORM B dan FORM D Budi.pdf]
Preview
Text
FORM B dan FORM D Budi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.

Download (397kB) | Preview

Abstract

Dalam Islam pada dasarnya tidak diperkenankan untuk bercerai, karena hal ini bertentangan dengan tujuan perkawinan, yang mana perkawinan bertujuan untuk memperoleh keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmat. Jika dalam kehidupan rumah tangga timbul persoalan yang tidak mampu diselesaikan dengan proses kekeluargaan maka Islam telah mengatur berkenaan dengan hal tersebut baik bagi kalangan suami maupun isteri, Islam memberikan hak talak untuk suami apabila keinginannya untuk berpisah melalui perceraian, dan hak khulu‘ untuk isteri apabila keinginan berpisah namun sesuai dengan syarat yang ditentukan. Khulu‘ menjadi suatu alternatif dalam posisi keberpihakan pada isteri, berkenaan dengan hal ini para ulama berbeda pendapat terhadap status khulu‘, kalangan jumhur berpendapat bahwa khulu‘ adalah talak ba’in, akan tetapi menurut Ibnu Hazm salah seorang ulama yang mempopulerkan Mazhab Zāhirī beliau berpendapat bahwa khulu‘ ialah talak raj‘i, sedangkan pendapat dari kalangan ulama Mazhab Hanbalī bahwa khulu‘ ialah fasakh, sebagaimana dinukilkan oleh Ibnu Qudāmah di dalam kitabnya Al-Mugnī. Oleh karena itu penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana hakikat khulu‘ bedasarkan maqāsid al-syarī‘ah menurut pemikiran Ibnu Hazm dan Ibnu Qudāmah. Untuk memperoleh jawaban tersebut penulis menggunakan metode penelitian library research dengan pendekatan sirkuler atas pemikiran kedua ulama tersebut yang berlandaskan pada teori maqāsid al-syarī‘ah untuk menemukan hakikat khulu‘. Hal ini menjadi suatu aspek terhadap nilai syarak pada tingkatan teori maqāsid yaitu yang terbagi kepada maqāsid al-syarī‘ah al-‘āmmah dan maqāsid al-syarī‘ah al-khassah. Karena itu penulis menyimpulkan bahwa, kedua pendapat ulama tersebut tentang khulu‘ jika dilihat dengan corak sirkuleritas maka adanya saling ketergantungan pada keduanya. Oleh karena itu, dapat dipetik dari kajian ini ialah setiap persoalan bisa berhadapan dengan kemungkinan-kemungkinan yang beragam dalam kasus-kasus yang terjadi, ini selaras dengan pendekatan sirkuler agar bisa saling mengisi dari kedua pendapat tentang khulu‘ yang menyatakan talak raj‘i atau fasakh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Jabbar, M.A 2. Dr. Jamhir, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Hakikat, Khulu‘ dan Maqāṣid Al-Syarī‘ah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.332 khulu' (Ucapan Cerai Suami)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Budi Muyasir
Date Deposited: 15 Mar 2018 09:26
Last Modified: 15 Mar 2018 09:26
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2932

Actions (login required)

View Item
View Item