Siti Nursyafiqah Binti Ismail, 111309813 (2018) Faktor-faktor Gugurnya Hak Hadanah kepada Ibu (Analisis Enakmen Keluarga Islam Pulau Pinang No.5 Tahun 2004 ditinjau menurut Kajian Fiqih Mazhab). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
SITI NURSYAFIQAH BINTI ISMAIL.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB) | Preview
Form B dan Form D.pdf
Download (568kB) | Preview
Abstract
Dalam hukum Islam telah ditetapkan bahwa orang yang paling berhak dalam hal hadhanah adalah pihak ibu, karena ibu dipandang lebih mampu untuk merawat, menjaga, mendidik anak dan ibu juga lebih dekat dengan anak ketimbang ayah. Namun, terdapat beberapa beberapa hal yang bisa menyebabkan gugurnya hak hadhanah kepada ibu. Secara khusus penelitian ini, ingin mengkaji faktor-faktor gugurnya hak hadhanah kepada ibu menurut enakmen dan kajian fiqh. Untuk itu, masalah yang ingin diteliti adalah bagaimana ketentuan Enakmen Keluarga Islam Pulau Pinang tentang gugurnya hak hadhanah dan bagaimana tinjauan fikih terhadap Enakmen No.5 tahun 2004 mengenai hadhanah. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menurut kajian fikih mazhab dan Enakmen Keluarga Islam Pulau Pinang, terdapat persamaan dalam menetapkan hal-hal yang bisa mengugurkan hak ibu sebagai pengasuh anak, namun terdapat satu penambahan ketentuan hukum dalam enakmen. Menurut kajian fiqih, hal-hal yang bisa mengugurkan hak ibu adalah jika ibu dengan sengaja pergi tempat yang jauh, jika ibu mengidap penyakit yang berbahaya, dan jika ibu seorang yang fasik atau pengetahuan agamanya kurang dan jika ibu sudah menikah lagi. Dan menurut Enakmen Keluarga Islam Pulau Pinang, terdapat lima hal yang bisa mengugurkan hak ibu sebagai hadhinah. Pertama, jika ibu bernikah dengan seseorang yang bukan mahram anak tersebut. Kedua, jika ia berkelakuan buruk secara keterlaluan dan terbuka. Ketiga, jika ia menukar tempat tinggal dengan tujuan untuk mencegah bapak anak tersebut mengawasinya. Keempat, jika ia murtad. Kelima, jika ia tidak memperdulikan atau menganiaya anak tersebut. Jadi hal-hal ini bisa mengugurkan hak ibu sebagai hadhinah jika ibu dengan sengaja melakukan hal-hal tersebut. Maka dengan ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat penambahan ketetapan dalam enakmen, dan penambahan tersebut mengikuti ketentuan fiqih mazhab dan pendapat para ulama mazhab.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : 1. Prof. Dr. H. Rusydi Ali Muhammad, SH 2. Arifin Abdullah, S.H.I., MH |
Uncontrolled Keywords: | Gugur, Hadanah, Ibu, Enakmen |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.37 Menyusui dan Mengasuh / Memelihara Anak |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Siti Nursyafiqah Binti Ismail |
Date Deposited: | 23 Mar 2018 03:31 |
Last Modified: | 23 Mar 2018 03:31 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3067 |