Eksistensi Hak Ex Officio Hakim dalam Perkara Cerai Talak

Nasrullah, 111309716 (2017) Eksistensi Hak Ex Officio Hakim dalam Perkara Cerai Talak. Skripsi thesis, UIN Ar-Ranirry Banda Aceh.

[thumbnail of Eksistensi Hak Ex Officio Hakim dalam Perkara Cerai Talak]
Preview
Text (Eksistensi Hak Ex Officio Hakim dalam Perkara Cerai Talak)
merged.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Dalam pengajuan permohonan cerai talak di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah selama ini masih banyak dalam petitum tuntutan yang diajukan oleh suami hanya untuk memutuskan perkawinannya saja tanpa disertai dengan pemberian hak-hak yang dimiliki oleh mantan istri. Dalam proses pemeriksaan perkara terlebih dalam memberikan putusan, seorang hakim tidak boleh memberikan putusan lebih dari yang dituntut sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 189 ayat (3) RBg. Namun seorang hakim mempunyai hak ex officio, yaitu hak yang dimiliki hakim karena jabatannya dengan tujuan untuk melindungi hak-hak mantan istri ketika terjadi cerai talak. Sehingga dari sinilah muncul problem bagaimana penggunaan hak ex officio dan halangan bagi hakim dalam menggunakan hak ex officio serta perspektif dalam hukum Islam terhadap penggunaan hak ex officio hakim dalam perkara cerai talak sebagai perlindungan hak-hak mantan istri yang diceraikan. Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan normatif empiris. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang digunakan sebagai data primer dan dokumentasi yang digunakan sebagai data sekunder, serta menggunakan metode deskriptif analisis untuk menganalisis data dalam penelitian ini. Setelah mengadakan penelitian dapat diketahui bahwa hakim menggunakan hak ex officio pada saat pihak termohon tidak mengajukan gugat rekonvensi dalam persidangan mengenai hak-haknya pasca perceraian. Namun hak ex officio tersebut tidak dapat digunakan hakim apabila istri merelakan untuk tidak diberikannya hak-hak tersebut, Istri dalam keadaan qabla ad-dukhul, Istri dinyatakan nusyuz oleh hakim, dan Suami tidak mempunyai kemampuan secara ekonomi untuk dibebani kewajiban tersebut. Selanjutnya hak ex officio yang diterapkan hakim Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah didasarkan pada konsep keadilan dan kemaslahatan, karena tujuan disyari’atkannya ajaran Islam ialah untuk kemaslahatan manusia itu sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: hak ex officio, hakim dan cerai talak
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.36 Hak dan Kewajiban Suami Isteri, termasuk Nafakah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Mr Nasrullah Rasyidin Yahya
Date Deposited: 17 Aug 2017 01:20
Last Modified: 17 Aug 2017 01:20
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/395

Actions (login required)

View Item
View Item