Tinjauan Hukum Islam terhadap Akad Musyārakah antara Pemilik Modal dengan Nelayan di Gampong Lambada Lhok Kabupaten Aceh Besar

Marfika, 121309978 (2018) Tinjauan Hukum Islam terhadap Akad Musyārakah antara Pemilik Modal dengan Nelayan di Gampong Lambada Lhok Kabupaten Aceh Besar. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang  Akad Musyārakah antara Pemilik Modal dengan Nelayan]
Preview
Text (Membahas tentang Akad Musyārakah antara Pemilik Modal dengan Nelayan)
Marfika.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (540kB) | Preview
[thumbnail of Form B dan Form D.pdf]
Preview
Text
Form B dan Form D.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Hukum Islam telah mengatur kehidupan umat Islam dari seluruh aspek kehidupan manusia, tidak saja aspek spiritual (ibadah murni), tetapi juga aspek mu’amalah yang meliputi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan sebagainya. Masyarakat nelayan di Gampong Lambada Lhok ini pada umumnya minim pengetahuan dalam bermuamalah dan financial, mereka tentunya sangat membutuhkan peralatan dan modal untuk berlayar, dalam hal ini mereka membutuhkan suntikan modal dari pihak lain. Sebagian nelayan Lambada Lhok yang memiliki tingkat ekonomi di atas ratarata turut bekerjasama dengan para nelayan lainnya untuk mendapatkan ikan, salah satu nelayannya yang biasa disebut pemilik modal berkonstribusi atas perahu serta peralatan yang dibutuhkan dan nelayan lainnya atau yang biasa disebut dengan anak buah kapal berkonstribusi atas badan atau pekerjaan, dalam fiqh klasik kerjasama ini disebut sebagai musyārakah. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana sistem akad musyārakah antara pemilik modal dengan nelayan dalam masyarakat di Gampong Lambada Lhok dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sistem akad musyārakah antara pemilik modal dengan nelayan dalam masyarakat di Gampong Lambada Lhok. Data yang terkumpul dikaji melalui metode deskriptif-analisis. Dari penelitian yang penulis lakukan ditemukan hal-hal sebagai berikut Pertama: Akad musyārakah atau sistem kerja antara pemilik modal dengan nelayan cenderung bersifat kapitalis yang banyak memihak pada kelompok borjuis atau para juragan dan kurang menguntungkan pada kelompok proletar atau nelayan. dan pembagian hasil tidak memenuhi rasa keadilan, pemilik modal membebankan kerugian kepada nelayan dan menguasai para nelayan. Kecenderungan untuk menguasai ini menjadi semakin kuat karena ketidakberdayaan kaum nelayan yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya taraf ekonomi dan pinjaman yang bersifat mengikat, tingkat pengetahuan hukum (hukum Islam dan hukum positif) yang rendah sehingga kehilangan power terutama dalam memperoleh pembagian hak-haknya sebagai buruh. Kedua: Sistem bagi hasil antara pemilik modal dengan nelayan ditinjau menurut hukum Islam belum memenuhi asas-asas Syariat Islam karena merugikan sebelah pihak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1.Drs. Burhanuddin A. Gani, MA 2.Dr. Jamhir, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, Musyārakah, Pemilik Modal, Nelayan
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat > 2X4.24 Syarikah/Musyarakah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Marfika Zainuddin Is
Date Deposited: 06 Jun 2018 03:52
Last Modified: 06 Jun 2018 03:52
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3984

Actions (login required)

View Item
View Item