Persepsi Pengacara terhadap Zakat Profesi Advokat (Studi Kasus di YLBHI-LBH Banda Aceh)

Zakat profesi merupakan zakat yang diwajibkan kepada setiap pekerjaan atau suatu keahlian profesional tertentu. Profesi pengacara adalah suatu profesi yang diwajibkan untuk mengeluarkan zakat dari hasil penghasilannya. Pengacara LBH kota Banda Aceh tidak pernah mengeluarkan zakat penghasilan dari profesi sebagai seorang pengacara. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana persepsi para pengacara di Kota Banda Aceh mengenai zakat profesi advokat, dan apa yang menyebabkan kebanyakan dari pengacara LBH di Kota Banda Aceh tidak membayar zakat profesinya. Metode penelitian yang digunakan berbentuk deskriptif dan data lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengacara LBH Kota Banda Aceh tidak memahami tentang zakat profesi dan merupakan suatu ilmu pengetahuan baru yang mereka dapatkan setelah adanya penelitian ini. Di mana ketidakpahaman tersebut adalah mengenai apa itu zakat profesi dan bagaimana cara mengeluarkan zakat profesi, serta faktor lainnya, yakni belum pernah mereka mendapatkan himbauan berupa sosialisasi dari pihak Baitul Mal di Kota Banda Aceh yang bertugas mengelola zakat umat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka terdapat saran bagi para pengacara dan Baitul Mal agar pihak Baitul Mal hendaknya mengadakan himbauan berupa sosialisasi kepada para Pengacara di Kota Banda Aceh agar adanya wawasan dan ilmu pengetahuan baru bagi mereka tentang kewajiban membayar zakat terhadap penghasilan dari profesi yang mereka geluti, dan sebagai seorang ahli hukum, maka hendaknya para Pengacara LBH Kota Banda Aceh lebih banyak mempelajari mengenai hukum Islam khususnya tentang zakat profesi, sehingga adanya pemahaman yang didapatkan, agar timbul kesadaran dari diri sendiri untuk mengeluarkan zakat dari hasil penghasilannya sebagai seorang pengacara.