Ungkapan Lafaẓ Bermakna Putus Asa dalam Al-Qur’an

Dian Jumaida, 341303421 (2018) Ungkapan Lafaẓ Bermakna Putus Asa dalam Al-Qur’an. Skripsi thesis, UIN Ar- Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Lafazd Al- Quran]
Preview
Text (Membahas tentang Lafazd Al- Quran)
Dian Jumaida.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of Membahas tentang Lafazd Al- Quran]
Preview
Text (Membahas tentang Lafazd Al- Quran)
Form B dan Form D.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (473kB) | Preview

Abstract

Al-Qur’an berisi Firman Allah swt dengan keindahan bahasa dan ragam kata-kata yang terdapat di dalamnya. Diantara beberapa lafaẓ al-Qur’an ada yang memiliki sinonim (tarāduf).Salah satunya adalah lafaẓ tentang putus asa. Pembicaraan tentang putus asa sering diulang dalam berbagai surat dan ayat dalam al-Qur’an. Saat berbicara tentang putus asa, kata yang digunakan bukan hanya satu kata. Dalam satu ayat disebutkan dengan ya’isa, sedangkan dalam ayat lainnya disebutkan dengan kata qanaṭa, namun di dalam ayat lainnya menggunakan kata balasa. Hal ini menyiratkan makna yang berbeda dalam pengungkapannya. Penelitian ini bertujuan menemukan persamaan dan perbedaan ketiga lafaẓ tersebut dari segi lafaẓ, penggunaannya dalam al-Qur’an serta penafsiran menurut mufasir. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang berbentuk analisis isi (content analisis) yaitu melakukan analisa terhadap kataya’isa, qanaṭa dan balasayang terkandung dalam al-Qur’an, di samping itu juga menggunakan metode mauḍū’ī untuk menghimpun ayat-ayat yang mengandung lafaẓ bermakna putus asa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila dilihat dari sisi persamaannya, lafaẓ ya’isa dan qanata memiliki persamaan, yaitu suatu bentuk keputusasaan terhadap suatu kebaikan, sedangkan lafaz balasa, ia lebih pada putus asa dari suatu keburukan. Dilihat dari sisi perbedaannya, ya’isa dapat dipahami sebagai putus asa yang berada dalam perasaan dan belum membawa pengaruh pada perbuatan. Lafaẓ qanaṭa,dipahami putus asa yang sudah berefek kepada perbuatan, seperti menjadikannya sedih dan hina. Adapun balasa merupakan putus asa orang-orang kafir, yang juga berpengaruh kepada perbuatan, seperti membuatnya menjadi sedih, murung dan diam. Berdasarkan analisis terhadap konteks ayat, lafaẓ ya’isadan qanaṭa selain digunakan untuk menjelaskan keputusasaan yang dialami manusia pada umumnya, juga digunakan bagi orang-orang kafir dan para Rasul. Sedangkan lafaẓ balasa dikhususkan hanya untuk orang kafir. Cakupan ya’isa lebih luas, digunakan untuk hal-hal yang berkenaan dengan keyakinan dan keimanan terhadap rahmat Allah swt. Sedangkan qanaṭa memiliki cakupan yang sempit,ia merupakan putus asa disebabkan karena rahmat dunia. Berbeda dengan balasa, ia adalah putus asa oleh sebab azab yang ditimpakan Allah kepada orang-orang kafir.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Muslim Djuned, M.Ag 2. Nurullah, S.TH, M.A
Uncontrolled Keywords: Ungkapan Lafaẓ, Putus Asa, Al-Qur’an
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.2 Al-Qur'an dan Terjemahannya
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Dian Jumaida
Date Deposited: 28 Sep 2018 03:20
Last Modified: 28 Sep 2018 03:20
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5121

Actions (login required)

View Item
View Item