Wahabi dalam Persepsi Teungku Seumeubuet (Studi Kasus di Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Aceh)

Mulyana, 311203157 (2016) Wahabi dalam Persepsi Teungku Seumeubuet (Studi Kasus di Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Aceh). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Mulyana.pdf]
Preview
Text
Mulyana.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Isu seputar Wahabi tiba-tiba menjadi topik hangat di Aceh sejak digelarnya Parade Aswaja yang melibatkan ribuan santri dan Teungku Dayah Tradisional pada akhir tahun 2015 di Banda Aceh. Parade tersebut digelar untuk menolak keberadaan aliran dan berkembangnya pemahaman Wahabi di kalangan masyarakat Aceh. Wahabi oleh peserta parade Aswaja dianggap sebagai salah satu aliran sesat, karena itu, keberadaanya dalam pandangan mereka harus ditolak dan dilarang. Namun, pandangan terhadap kesesatan Wahabi dalam pandangan Teungku Dayah belum sepenuhnya diungkap secara jelas. Atas dasar itu penelitian ini dilakukan untuk mendalami lebih jauh pandangan atau persepsi kalangan dayah tradisional dalam hal ini khususnya Teungku Semeubeut selaku alumni dayah yang memiliki posisi dan peran penting dalam masyarakat tentang Wahabi. Oleh karena itu, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana Wahabi dalam persepsi Teungku Seumeubeut. Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan, di mana lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya. Sementara itu, sumber data berasal dari hasil observasi langsung, wawancara mendalam dengan 7 (tujuh) responden terpilih dari kalangan Teungku Seumeubeut dengan tambahan data dokumentasi. Data tersebut kemudian diolah, dianalisis dan dinarasikan menjadi sebuah laporan deskriptif yang mudah dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Teungku Seumeubeut di Kecamatan Bandar Dua Pidie Jaya memandang Wahabi sesat dan harus dijauhkan dari masyarakat Aceh. Kesesatan Wahabi dalam persepsi Teungku Seumeubeut di antaranya adalah melarang talkin mayat, tahlil dan samadiyah, maulid nabi, baca qunud pada saat shalat subuh dan beberapa larangan lainnya. Teungku Seumeubeut juga mempersepsikan Muhammadiyah sama dengan Wahabi. Hal ini karena beberapa praktek ibadah dan beberapa larangan pada keduanya berlaku sama. Persepsi Teungku Seumeubet baik terhadap Wahabi maupun Muhammadiyah dominan dalam persepsi saja, tapi kurang memahami, di samping itu, beberapa faktor lainnya seperti keterbatasan referensi yang dibaca yang hanya terpaku pada kitab karangan ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, minimnya interaksi langsung antara pengikut Wahabi dengan kalangan Teungku Seumeubeut sehingga tidak saling kenal secara personal, dan pengaruh lingkungan seperti aksi Parade Aswaja yang digerakkan oleh beberapa Teungku Muda di Banda Aceh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Lukman Hakim, M.Ag; NIP. 197506241999031001; 2. Muhammad Sahlan, S.Ag.,M.Si; NIP. 19771024200604003
Uncontrolled Keywords: Wahabi, Teungku Seumeubuet
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X8 Aliran dan Sekte
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Ilmu Perbandingan Agama
Depositing User: Users 171 not found.
Date Deposited: 29 Aug 2017 05:06
Last Modified: 29 Aug 2017 05:06
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/549

Actions (login required)

View Item
View Item