Prosedur Mediasi menurut Perma No. 1 Tahun 2008 (Studi Kasus pada Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh)

Salihuddin, 111108870 (2016) Prosedur Mediasi menurut Perma No. 1 Tahun 2008 (Studi Kasus pada Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Prosedur Mediasi]
Preview
Text (Membahas tentang Prosedur Mediasi)
Salihuddin.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Mediasi adalah penyelesaian sengketa perdata dengan melalui musyawaran dan secara kekeluargaan. Ketentuan pelaksanaan mediasi di pengadilan diatur dengan Perma No.1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Peraktek mediasi dalam mendamaikan perkara di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh terkesan gagal dan tidak optimal. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana Prosedur mediasi di Pengadilan menuruta Perma No. 1 Tahun 2008, kemudian kenapa prosedur mediasi di Mahakamah Syar’iyah Banda Aceh tidak berjalan sebagaimana mestinya dan Apa Saja Faktor Penyebabnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Selanjutnya teknik analisis data digunakan pendekatan yuridis empiris dan pendekatan yuridis normatif. Berdasarkan hasil penelitian, faktor penyebab kegagalan mediasi dalam mendamaikan perkara disebabkan beberapa hal, di antaranya; ketidakhadiran salah satu pihak yang bersengketa, jenis perkara yang di mediasi, lemahnya skill mediator hakim dalam mediasi, mediator hakim tidak bisa berbahasa daerah yang digunakan dalam mediasi, pengaruh advokad dalam mediasi, dan tidak mendayagunakan mediator profesional non hakim dalam bermediasi. Peran yang ditampilkan oleh mediator hakim dalam mediasi perkara belum semaksimal mungkin hal ini bisa dilihat dari kurangnya memanfaatkan waktu secara optimal dalam bermediasi sehingga eksistensi (keberadaan) hakim sebagai mediator dalam hal mediasi untuk mendamaikan perkara di mahkamah Syar’iyah Banda Aceh terkesan belum memenuhi tujuan mediasi. Hal ini bisa dilihat dari tingginya prosentasi tingkat kegagalan mediasi berbanding dengan rendahnya prosentasi tingkat keberhasilannya. Penulis menyarankan dalam usaha meningkatkan kualitas mediator hakim dalam mendamaikan perkara melalui mediasi, hendaknya Mahkamah Agung mengadakan pelatihan untuk mediator hakim sebagai mutu penguasaan ilmu bantu untuk menutupi penyebab kegagalan mediasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Khairani, M.Ag 2. M. Yusran Hadi, Lc. MA.
Uncontrolled Keywords: Prosedur, Mediasi, Perma
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.6 Hukum Peradilan (Qada`)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Users 2717 not found.
Date Deposited: 15 Jan 2019 02:21
Last Modified: 15 Jan 2019 02:21
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/6027

Actions (login required)

View Item
View Item