Tingkat Partisipasi Remaja dalam Mengikuti Majelis Ta’lim di Gampong Sawang Mane Kec. Seunagan Timur

Penelitian ini membahas tentang tingkat partisipasi remaja dalam mengikuti majelis ta’lim dengan latar belakang masalah bahwa di gampong Sawang Mane masih banyak masyarakat atau para remaja sekarang yang tidak serius dalam mengikuti pengajian di majelis ta’lim.Karena mereka lebih suka meluangkan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti berkumpul di warung, mengadu ayam, bermain judi, dan narkoba. Maka kesenjangan itulah yang harus diluruskan agar tercipta generasi yang Islami dengan menciptakan majelis ta’lim di gampong tersebut. Rumusan masalah dalam skripsi ini, bagaimana partisipasi remaja dalam mengikuti majelis ta’lim? Apa manfaat yang diperoleh remaja dalam mengikuti majelis ta’lim? Apa saja kendala yang dihadapi oleh remaja dalam mengikuti majelis ta’lim di Gampong Sawang Mane? Sedangkan tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya meningkatkan partisipasi remaja dalam mengikuti majelis ta’lim? Untuk mengetahui manfaat apa saja yang di peroleh remaja saat mengikuti majelis ta’lim di gampong sawang mane? Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh remaja saat ini dalam mengikuti majelis ta’lim di Gampong Sawang Mane? Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini wawancara dan angket. Teknik pengolahan data yaitu dengan cara data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis secara deskriptif, sedangkan data yang diperoleh dari hasil angket dianalisis dengan persentase menggunakan statistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi remaja dalam mengikuti majelis ta’lim sudah terlibat dalam kegiatan keagamaan-keagamaan, dapat dilihat dari partisipasi remaja dalam mengikuti majelis ta’lim, manfaat yang diperoleh remaja serta kendala yang dihadapi oleh remaja hanya sebagaian kecil yang belum tercapai yaitu dalam menggunakan metode dalam pengajian majelis ta’lim, dan meninggalkan tempat pengajian sebelum waktunya pulang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi remaja dalam mengikuti majelis ta’lim hanya 50 % yang sering mengikuti majelis ta’lim setiap malam jum’at.