Strategi Monitoring Komisi Penyiaran Indonesia Aceh (KPIA) dalam Mengawasi Lembaga Penyiaran (Studi Kasus Televisi dan radio di Banda Aceh)

Jandika Putra, 140401013 (2018) Strategi Monitoring Komisi Penyiaran Indonesia Aceh (KPIA) dalam Mengawasi Lembaga Penyiaran (Studi Kasus Televisi dan radio di Banda Aceh). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh]
Preview
Text (Membahas tentang Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh)
Jandika Putra.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Membahas tentang Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh]
Preview
Text (Membahas tentang Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh)
Form B dan Form D.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (390kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “ Strategi Monitoring Komisi Penyiaran Indonesia Aceh (KPIA) Dalam Mengawasi Lembaga Penyiaran (Studi Kasus Televisi dan Radio di Banda Aceh”. Permasalahan dikaji berangkat dari adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dimana lembaga penyiaran tidak berjalan sesuai dengan undang-undang penyiaran dan P3SPS. Seharusnya lembaga penyiaran di bawah pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh harus taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku. Pelanggaran tersebut seperti pada CNN Indonesia saat wawancara bupati Aceh Besar, lembaga penyiaran melakukan kompanye sebelum masanya, masih ada televisi yang melakukan penyiaran sebelum memperoleh izin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi monitoring Komisi Penyiaran Aceh dalam mengawasi lembaga penyiaran di Aceh, untuk meminimalisir dan membuat lembaga penyiaran taat peraturan. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif, pengumpulan data dengan cara obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa Komisi Penyiaran Indonesia Aceh telah melakukan monitoring pada lembaga penyiaran. Namun monitoring yang dilakukan belum maksimal. Karena kurangnya anggaran dalam mengadakan alat monitoring yang rusak dan kurangnya partisipasi masyarakat. Rusaknya alat monitoring membuat Komisi Penyiaran Indonesia Aceh harus melakukan monitoring secara manual dan bekerjasama dengan pihak lain. Anggaran tidak memadai menyebabkan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh terkendala dalam program-programnya, seperti literasi dan lainnya. Kedepannya, Komisi Penyiaran Indonesia Aceh harus bisa mencari solusi dari kekurangan dana dan alat yang tidak mendukung, serta harus rutin melakukan kegiatan literasi media, sosialisasi, koordinasi dan pembinaan lembaga penyiaran. Bukan hanya itu saja akan tetapi juga harus membuat perlombaan menulis dan mengelola web secara aktif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1.Dr. Hendra Syahputra.M.M 2. Syahril Furqany.M.I.Kom
Uncontrolled Keywords: KPIA, Monitoring dan Lembaga Penyiaran
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 303 Proses sosial > 303.3 Koordinasi dan pengawasan
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Jandika Putra
Date Deposited: 22 Feb 2019 07:52
Last Modified: 22 Feb 2019 07:52
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/6580

Actions (login required)

View Item
View Item