Muhammad Ikhsan, 211323713 (2017) Pembinaan Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah bagi Siswa SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy di Aceh Besar. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
SKRIPSI LENGKAP PDF.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Pembinaan shalat berjamaah adalah penanaman nilai-nilai pendidikan Islam dalam pelaksanaan shalat berjamaah, sehingga seseorang dapat melaksanakan ibadah tersebut secara sadar. bukan paksaan dari pihak manapun. Shalat berjamaah sangat banyak manfaatnya. Masih didapati siswa-siswa SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy yang bermalas-malasan melaksanakan shalat fardhu berjamaah, padahal sekolah tersebut mewajibkan siswa-siswa untuk menetap tinggal di Asrama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembinaan pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi siswa? Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi siswa? Apa-apa saja ide-ide solutif yang dapat diterapkan dalam pembinaan pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi siswa? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan metode kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data digunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan pelaksannaan shalat fardhu berjamaah di SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy ditinjau dari beberapa aspek: 1) tujuannya adalah agar mereka terbiasa dan disiplin. 2) pembina pelaksanaan shalat fardhu berjamaah yaitu Kepala Sekolah, pembina asrama, asisten pembina, guru piket, dan guru Agama. 3) waktu pembinaan pada waktu shalat magrib dan subuh. 4) cara yang telah diterapkan pembina asrama dalam membina siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah, yaitu memeberikan pengajaran tentang penting shalat berjamaah, memberikan sanksi bagi yang tidak melaksanakan shalat berjamaah, membimbing, membangunkan siswa pada waktu shalat subuh, menasehati dan mengajak siswa untuk shalat berjamaah agar siswa terbiasa mengerjakannnya. 5) Pembina asrama dan kepala sekolah belum memberikan ketauladanan. 6) pembina juga mengalami hambatan-hambatan, antara lain: tidak ada ketegasan dari kepala sekolah, tidak ada komitmen dari guru untuk keluar tepat waktu pada berakhir pelajaran. Adapun ide solutif yang muncul berupa: menerapkan hukuman pangkas rambut, tutor sebaya sesama kawan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing Skripsi: 1. Dra. Hj. Raihan Putry, M. Pd : 195411251981032002 2. Zulfatmi, S.Ag. M. Ag : 197501082005012008 |
Uncontrolled Keywords: | Pembinaan Shalat Fardhu Berjamaah Bagi Siswa |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.1 Ibadah 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat > 2X4.121 Shalat Wajib > 2X4.1211 Salat Wajib yang Lima |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Muhammad Ikhsan |
Date Deposited: | 26 Sep 2017 03:27 |
Last Modified: | 26 Sep 2017 03:27 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/862 |