Hak Waris Pemohon Euthanasia Pasif Menurut Hukum Islam (Studi tentang Maqāṣid Al-Syarī‘Ah)

Amira Luthfiani, 140101004 (2018) Hak Waris Pemohon Euthanasia Pasif Menurut Hukum Islam (Studi tentang Maqāṣid Al-Syarī‘Ah). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Euthanasia]
Preview
Text (Membahas tentang Euthanasia)
Amira Luthfiani.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat akhir-akhir ini mengakibatkan perubahan-perubahan yang demikian cepat dalam kehidupan sosial budaya umat manusia, salah satunya bidang kedokteran. Tapi meskipun telah terjadi kemajuan tidak tertutup kemungkinan bahwasanya masih ada permasalahan-permasalahan yang belum dapat dipecahkan oleh manusia, seperti penemuan obat atau penawar yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit-penyakit mematikan seperti AIDS, kanker, dan penyakit ganas lainnya. Penyakit-penyakit mematikan ini menjadi alasan tersendiri bagi seseorang untuk mengakhiri hidupnya dari pada harus menanggung sakit dalam waktu yang lama salah satunya dengan cara meminta bantuan keluarga untuk mengakhiri hidupnya, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan euthanasia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan euthanasia pasif dan kedudukan hak waris bagi pemohon euthanasia pasif menurut hukum Islam bila dilihat dari segi maqāṣid al-syarī‘ah. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan pustaka berupa buku, ensiklopedia, dan karya-karya ilmiah yang ada kaitannya dengan pembahasan ini. Hasil penelitian ini memberi jawaban bahwa menghentikan pengobatan, atau melepaskan alat-alat bantu organ dan pernafasan dari si sakit atau euthanasia pasif hukumnya boleh tetapi hanya dalam kasus si sakit mengalami kematian batang otak. Karena dengan tetap menggunakan alat-alat tersebut bertentangan dengan ajaran-ajaran syariah di antaranya yaitu, menunda pengurusan mayit dan penguburannya tanpa alasan darurat, menunda pembagian harta warisan, dan mengundurkan masa iddah istrinya. Oleh karena itu maka kedudukan hak waris bagi ahli waris atau keluarga yang meminta atau memohonkan euthanasia pasif tidak terhalang hak waris baginya.Karena euthanasia pasif dalam kasus ini tidak tergolong dalam tindakan pembunuhan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Prof. Iskandar Usman, MA 2. Fakhrurrazi, Lc, MA
Uncontrolled Keywords: Hak Waris, Euthanasia Pasif, Maqāṣid Al-Syarī‘Ah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.02 Usul Fiqh
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Amira Luthfiani Amira
Date Deposited: 05 Aug 2019 04:16
Last Modified: 05 Aug 2019 04:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9225

Actions (login required)

View Item
View Item