Pola Pembinaan Spiritual Narapidana Pada Rutan Kelas II B Banda Aceh

Yulia Syafrina, 140403123 (2019) Pola Pembinaan Spiritual Narapidana Pada Rutan Kelas II B Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pola Pembinaan Spiritual Narapidana Pada  Rutan Kelas II B Banda Aceh]
Preview
Text (Pola Pembinaan Spiritual Narapidana Pada Rutan Kelas II B Banda Aceh)
oke - Copy.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Rutan adalah salah satu tempat untuk melaksanakan satu sistem hukuman penjara yang bertugas membina para narapidana, tersangka atau terdakwa selama proses penyedikan, penuntun dan pemeriksaan dalam sidang. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena berdasarkan pengamatan penelitian yang terjadi pada Rutan Kelas II B Banda Aceh. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapat banyak kekurangan pembinaan spiritual pada narapidana contohnya banyak narapidana yang tidak mau mengikuti pembinaan. Kekurangan tersebut dapat dilihat bahwa narapidana lalai dalam melaksanakan ibadah shalat, seperti yang terlihat pada Rutan Kelas II B Banda Aceh bahwa ibadah shalat hanya dilakukan oleh sebagian narapidana, ada yang melaksanakan ada yang tidak, kemudian masih ada narapidana yang tidak mematuhi aturan seperti halnya narapidana yang keluar masuk pada rumah tahanan, bahkan juga terjadinya kasus tindak kekerasan sesama narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pembinaan spiritual narapidana pada Rutan Kelas II B Banda Aceh serta peluang dan hambatan Rutan Kelas II B Banda Aceh dalam pembinaan spiritual narapidana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa pola pembinaan spiritual narapidana bahwa sudah berjalan dengan baik namun belum sepenuhnya optimal, seperti tidak ada sikap dari para narapidana untuk disiplin dan patuh mengikuti pembinaan yang diberlakukan di Rutan, dan belum ada sanksi apapun yang diberikan apabila mereka tidak mau mengikuti pembinaan dan melaksanakan kewajiban shalat. Sementara efektifitas pembinaan dikembalikan kembali kepada masing-masing pribadi narapidana. Adapun peluang dan hambatannya yaitu memanfaat dana yang diperoleh dari pemerintah dengan sebaik-baiknya dan membuat program kegiatan seperti pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Faktor hambatannya yaitu kurangnya petugas/pegawai Rutan untuk menangani narapidana dalam pembinaan, sehingga jumlah narapidana yang dibina sedikit seta anggaran dana yang kurang memadai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: pembibing : 1. Dr. Mahmuddin, M.Si 2. Khairul Habibi, S.Sos.I, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Pola Pembinaan, Spiritual, Narapidana, Rutan
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.09 Sejarah Pembinaan Fiqih
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Manajemen Dakwah
Depositing User: Yulia Syafrina Yulia
Date Deposited: 04 Sep 2019 04:33
Last Modified: 04 Sep 2019 04:33
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9398

Actions (login required)

View Item
View Item