Penyimpangan ‘Iddah Perceraian Pada Masyarakat Gunung Meriah Aceh Singkil (Analisis Menurut Perspektif Hukum Islam)

Hayatun Hasanah, 111209282 (2019) Penyimpangan ‘Iddah Perceraian Pada Masyarakat Gunung Meriah Aceh Singkil (Analisis Menurut Perspektif Hukum Islam). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Penyimpangan ‘Iddah Perceraian Pada Masyarakat Gunung Meriah Aceh Singkil (Analisis Menurut Perspektif Hukum Islam)]
Preview
Text (Penyimpangan ‘Iddah Perceraian Pada Masyarakat Gunung Meriah Aceh Singkil (Analisis Menurut Perspektif Hukum Islam))
full atun skripsi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB) | Preview

Abstract

‘iddah merupakan bagian dari ajaran syari’at, pelaksanaannya diwajibkan atas para isteri yang ditinggal oleh suaminya, baik ditinggal mati atau ditinggal karena cerai hidup atau talak. Pelaksanaan ‘iddah ini sendiri merupakan bagian dari bentuk ibadah, yang direalisasikan dengan penghambaan dan ketundukan diri atas hukum yang telah ditetapkan syāra’. Dalam persoalan-persoalan tertentu, justru ditemukan praktek masa ‘iddah yang terjadi pada masyarakat Gunung Meriah, Aceh Singkil. Dimana pelaksanaan masa ‘iddah perceraian tidak dijalankan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum Islam, Secara khusus ada dua pertanyaan penelitian dalam skripsi ini, pertama Penyimpangan ‘Iddah Perceraian Pada Masyarakat Gunung Meriah Aceh Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyimpangan ‘iddah perceraian pada masyarakat Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil dan kedua tinjauan hukum Islam terhadap ‘iddah perceraian yang dilaksanakan pada masyarakat Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpangan ‘iddah perceraian pada masyarakat Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil ada tiga bentuk, yaitu 1. Menerima pinangan orang lain. 2. Keluar rumah tanpa ada keperluan dan darurat. 3. Memakai wewangian dan berdandan serta pelaksanaan iddah perceraian pada masyarakat di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil bertentang dengan ketentuan iddah dalam hukum Islam. Hukum Islam melalui pemahaman para ulama terhadap dalil hukum Islam menetapakan adanya larangan bagi wanita yang sedang menjalani iddah perceraian, baik cerai hidup maupun cerai mati untuk menerima pinangan orang lain, keluar rumah tanpa ada keperluan yang mendesak, serta memakai wewangian dan berdandan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : DR. H. Agustin Hanafi, Lc., MA Pembimbing II : Gamal Achyar, Lc., M. SH
Uncontrolled Keywords: Penyimpangan ‘Iddah, Perceraian, Hukum Islam.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.33 Perceraian
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.34 Iddah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Hayatun Hasanah Hayatun
Date Deposited: 27 Aug 2019 09:39
Last Modified: 27 Aug 2019 09:39
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9577

Actions (login required)

View Item
View Item