Metode Istinbath Imam Abu Hanifah Tentang Hukum Pernikahan Anak Perempuan Yatim di Bawah Umur Oleh Selain Wali Mujbir

Roja Fikria, 111309739 (2018) Metode Istinbath Imam Abu Hanifah Tentang Hukum Pernikahan Anak Perempuan Yatim di Bawah Umur Oleh Selain Wali Mujbir. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Metode Istinbath Imam Abu Hanifah Tentang Hukum Pernikahan Anak Perempuan Yatim di Bawah Umur Oleh Selain Wali Mujbir]
Preview
Text (Metode Istinbath Imam Abu Hanifah Tentang Hukum Pernikahan Anak Perempuan Yatim di Bawah Umur Oleh Selain Wali Mujbir)
KESELURUHAN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Jumhur ulama sepakat bahwa penikahan anak perempuan di bawah umur hukumnya boleh, namun mereka berbeda pendapat mengenai orang yang berhak mengawinkan mereka. Dalam hal ini Mazhab Maliki dan Hanbali berpendapat bahwa hanya bapak, atau yang diberi wasiat mengenainya, atau hakim yang berhak menikahkan anak perempuan di bawah umur. Imam Syafi’i berpendapat bahwa hanya wali mujbirlah yang berhak menikahkannya yaitu ayah dan kakek. Sedangkan Imam Hanafi memberikan pendapat yang sangat berbeda dengan mazhab lainnya, mereka membolehkan semua wali yang masuk dalam hubungan ashabah untuk menikahkan anak perempuan yatim di bawah umur. Oleh karena itu, permasalahan yang dikaji adalah apa dasar penetapan hukum Abu Hanifah terhadap pernikahan anak perempuan yatim di bawah umur oleh selain wali mujbir, bagaimana metode istinbath hukum Abu Hanifah terhadap pernikahan anak perempuan yatim di bawah umur oleh selain wali mujbir. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka (library research), data primer yang digunakan adalah kitab Al-Mabsuṭ karangan As-Sarakhsi, sedangkan data sekundernya adalah semua bahan yang berkaitan dengan permasalahan ini dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Berdasarkan hasil analisis penulis, dalam fiqih mazhab Hanafi tidak ada pengkhususan terhadap wali mujbir, oleh karenanya Imam Hanafi membolehkan semua wali menikahkan anak perempuan yatim di bawah umur, hal ini karena mazhab Hanafi mengemukakan teori bahwa perwalian didasari oleh aspek kekerabatan dan ke-ashabahan serta yang paling dekat kepada perempuan yang akan dinikahkan. Dalam permasalahan pernikahan anak perempuan di bawah umur ini mereka menggunakan dalil Hadis Nabi SAW. Metode istinbath hukum yang mereka gunakan lebih mengarah kepada pemahaman isi kandungan nas atau penalaran yang bertumpu pada kaidah-kaidah kebahasaan (metode bayāni). Dalam hal ini, penulis lebih sependapat dengan Imam Syafi’i karena hendaknya anak yang masih di bawah umur itu hanya boleh dinikahkan oleh wali yang sangat dekat dengan si anak serta mempunyai tanggung jawab yang besar terhadapnya. karena pada diri bapak itu terdapat beberapa hal yang tidak ada pada wali-wali lain.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Pembimbing I : H. Mutiara Fahmi, Lc., MA Pembimbing II : Dr. Badrul Munir, Lc., MA
Uncontrolled Keywords: Metode Istinbath, Pernikahan Anak Perempuan Yatim di bawah Umur, Wali Mujbir
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.31 Nikah
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2x4.39 Aspek Munakahat Lainnya
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Roja Fikria
Date Deposited: 05 Sep 2019 04:08
Last Modified: 05 Sep 2019 04:08
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9741

Actions (login required)

View Item
View Item