Analisis Konsep Māqaṣid Al-Syarī‘ah dalam Pertimbangan Putusan MK RI No. 46/Puu-Viii/2010 dan Fatwa MUI No. 11 Tahun 2012 Tentang Status Anak di Luar Nikah.

Muhammad Alhaitami, 131209485 (2017) Analisis Konsep Māqaṣid Al-Syarī‘ah dalam Pertimbangan Putusan MK RI No. 46/Puu-Viii/2010 dan Fatwa MUI No. 11 Tahun 2012 Tentang Status Anak di Luar Nikah. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Analisis Konsep Maqasid Al-Syari'ah]
Preview
Text (Membahas tentang Analisis Konsep Maqasid Al-Syari'ah)
Muhammad Alhaitami.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pernikahan merupakan media untuk mencapai tujuan Syari’at Islam yang salah satunya adalah perlindungan keturunan (hifzhan-nāsl). Status anak dalam hukum keluarga dapat dikategorisasikan menjadi dua macam yaitu: anak yang sah dan anak yang tidak sah. Problematika yang terjadi saat ini adanya gugutan terhadap anak dari hasil pernikahan siri yaitu status keperdataan anak. Sehingga lahirnya putusan MK yang intinya mengesahkan anak diluar nikah dengan ayah biologisnya, kemudian mengundang reaksi MUI yang memfatwakan bahwa anak zina tidak memiliki nasab dengan ayah biologisnya. Oleh karenanya, penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana Māqaṣid al-Syarī‘ah dalam penerapan nasab anak zina serta bagaimana analisis perbandingan antara putusan MK dengan Fatwa MUI tentang nasab anak di luar nikah ditinjau menurut konsep Māqaṣid al-Syarī‘ah. Penulis mengunakan metode deskriptif-komparatif yang menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Dengan demikian hasil kajian bahwa Māqaṣid al-Syarī‘ah atau tujuan syari’at adalah memberlakukan nasab berdasarkan nikah yang sah. Kemudian mengenai perbandingan putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 tentang hubungan nasab anak di luar pernikahan dan Fatwa MUI No. 11 Tahun 2012 tentang kedudukan anak hasil zina dan perlakuan terhadapnya, yang kedua putusan tersebut ditinjau menurut konsep Māqaṣid al-Syarī‘ah di mana putusan MK tidak sejalan dengan Māqaṣid al-Syarī‘ah dikarenakan Māqaṣid al-Syarī‘ah memberlakukan nasab berdasarkan nikah yang sah, sesuai dengan tujuan syari’at yaitu melindungi dan memelihara keturunan yang sah. Sedangkan fatwa MUI sejalan karena dari sudut pandangan teori Maqāṣīd, tertautnya nasab anak zina kepada ibu merupakan penyempurna (al-mukammīl) bagi al-ḍarūriyyah pensyariatan nikah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Jabbar, MA 2. Dr. Irwansyah, M.Ag., MH
Uncontrolled Keywords: Māqaṣid Al-Syarī‘ah dan Anak di luar Nikah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.04 Ijma' dan Qiyas > 2X4.043 Maslahah Mursalah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Muhammad Alhaitami
Date Deposited: 23 Oct 2017 02:32
Last Modified: 23 Oct 2017 02:32
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1306

Actions (login required)

View Item
View Item