Sistematika dan Persentase Bab-Bab Hadis (Kajian Kitab Sunan)

Suwarni, 341203245 (2016) Sistematika dan Persentase Bab-Bab Hadis (Kajian Kitab Sunan). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Menkaji tentang sistematika bab-bab hadis dalam Kitab Sunan]
Preview
Text (Menkaji tentang sistematika bab-bab hadis dalam Kitab Sunan)
Suwarni.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Pembukuan hadis dilatarbelakangi oleh beberapa hal di antaranya adalah karena al-Qur’an telah dibukukan, banyak perawi hadis yang meninggal sehingga dikhawatirkan hadis-hadis akan hilang, sementara generasi penerus diperkirakan tidak terlalu perhatian terhadap pemeliharaan hadis. Oleh karena itu, khalifah Umar bin Abdul Aziz melakukan pembukuan hadis. Pembukuan hadis secara resmi dipelopori oleh dua ulama besar yaitu Abū Bakar ibn Hazm dan Muhammad Muslīm ibn Syihab al-Zuhrī. Dalam usaha pembukuan kitab hadis para ulama berbeda-beda dalam memilih metode yang mereka gunakan yaitu muṣannaf, musnad, sunan, jamī‘, ajzā‘, sahih, atraf, mustakhraj, mustadrak, arba‘īn, dan mawdhū‘. Adapun pokok masalah adalah adanya suatu perbedaan sistematika dan persentase bab-bab hadis dalam kitab sunan, dan adanya kekurangan sistematika dalam penyusunan kitab. Dengan demikan, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber primer penelitian ini yaitu kitab Sunan Abī Dāwud, Sunan al-Nasāī, Sunan Ibnu Mājah, Sunan al-Dārimī, buku-buku dan literatur-literatur mengenai topik yang bersangkutan. Berdasarkan penelitian ini bahwa secara garis besar empat kitab sunan adanya pembidangan fikih yang terbagi kepada enam pokok; ibadah, muamalah, munakahat, jinayat, adab, dan ilmu. Oleh karena itu, sistematika bab-bab sunan memiliki keunikan tersendiri dan perbedaan masing-masing kitab sunan tersebut dengan hasil persentase yang berkaitan dengan pembidangan fikih. Dapat disimpulkan bahwa kitab sunan secara umum mengikuti penyusunan bab-bab fikih, namun setelah diteliti menunjukkan bahwa, ternyata sebagian kitab sunan tidak secara ketat menggunakan sistematika berdasarkan bab-bab fikih. Dari sisi persentase, kitab sunan yang paling banyak memuat hadis pertama, Sunan al-Nasāī (5748 hadis), kedua, Sunan Abī Dāwud (5253 hadis), ketiga, Sunan Ibnu Mājah (4304 hadis), keempat, Sunan al-Dārimī (2803 hadis). Dilihat secara bidang fikih, paling banyak bab ibadah yaitu; al-Nasāī (3626 hadis), Abī Dāwud (2953 hadis), Ibnu Mājah (2505 hadis), al-Dārimī (1531 hadis), muamalah; al-Nasāī (821 hadis), Abī Dāwud (759 hadis), al-Dārimī (705 hadis), Ibnu Mājah (649 hadis), munakahat; al-Nasāī (365 hadis), Abī Dāwud (267 hadis), Ibnu Mājah (229 hadis), al-Dārimī (162 hadis), jinayat; al-Nasāī (662 hadis), Abī Dāwud dan Ibnu Mājah (245 hadis), al-Dārimī (71 hadis), adab; Abī Dāwud (890 hadis), Ibnu Mājah (462 hadis), al-Nasāī (274 hadis), al-Dārimī (112 hadis), ilmu; al-Dārimī (222 hadis), Ibnu Mājah (214 hadis), Abī Dāwud (139 hadis), dan al-Nasāī tidak memuat bab ilmu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Maizuddin, M.Ag; NIP. 197205011999031003; 2. Zulihafnani, M.A; NIP. 198109262005012011
Uncontrolled Keywords: Sistematika, Hadis, Kitab Sunan
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X2 Hadis dan ilmu yang berkaitan > 2X2.2 Kumpulan Hadis
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Users 171 not found.
Date Deposited: 28 Jul 2017 09:35
Last Modified: 28 Jul 2017 09:35
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/181

Actions (login required)

View Item
View Item