Wali Nanggroe dalam Persepektif Sejarah Aceh

Nurmalia, 5112102492 (2016) Wali Nanggroe dalam Persepektif Sejarah Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Sejarah Aceh]
Preview
Text (Membahas tentang Sejarah Aceh)
Nurmalia.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “ Wali Nanggroe Dalam Perspektif Sejarah Aceh”. Dalam sejarah Aceh istilah wali nanggroe pertama kali digunakan oleh Tgk Muhammad Daud Beureu-eh ketika mendirikan Negara Islam Aceh dan Republik Islam Aceh. Pemakaian simbol wali negara pada saat itu identik dengan gerakan politik yang berbasis agama Islam untuk mendirikan negara Islam modern pasca sistem kesultanan. Selanjutnya gelar wali nanggroe disandang oleh Hasan Tiro ketika mencetuskan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan tujuan mengembalikan kedaulatan Aceh. Wali nanggroe oleh Hasan Tiro adalah suatu bentuk kepemimpinan baru yang berasal dari keluarga di Tiro pasca hilangnya Kerajaan Aceh Darussalam. Perjuangan Hasan Tiro beserta simpatisannya dalam memerdekakan Aceh berlangsung selama kurang lebih 29 tahun yang berakhir dengan sebuah perjanjian damai pada tahun 2005. Dari perjanjian damai tersebut lahirlah sebuah lembaga yang bernama Wali Nanggroe. Wali nanggroe saat ini memiliki fungsi sebagai pemersatu adat, menjaga kemakmuran, keadilan serta kedamaian. Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah : Pertama Bagaimana sejarah wali nanggroe dalam sejarah Aceh, Kedua Apa Peran yang dimiliki oleh wali wanggroe, dan yang terakhir Bagaimana eksitensi wali nanggroe dulu dan saat ini. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah Pertama untuk mengetahui sejarah awal mula wali nanggroe dalam sejarah Aceh, Kedua untuk mengetahui peran yang dimiliki wali nanggroe, dan yang terakhir adalah untuk mengetahui eksitensi wali nanggroe pada masa sekarang. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang langkah-langkahnya terdiri dari pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, penafsiran dan historiografi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sejarah wali nanggroe dimulai sejak Daud Beureu-eh dan Hasan Tiro. Mengenai keturunan di Tiro yang juga pernah menjabat sebagai wali nanggroe pada masa sultan Kerajaan Aceh Darussalam dipaksa menyerah oleh Belanda, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka pernah menjabat sebagai wali nanggroe, yang ada hanya mereka diberikan mandat dari sultan untuk melanjutkan perang dan bertindak sebagai pemimpin agama dan pemimpin perang. Atas dasar pemberian mandat ini muncul pemikiran dari Hasan Tiro bahwa keluarga di Tiro mulai saat itu bertindak sebagai wali bagi rakyat Aceh. Peran Daud Beureuh ketika menjabat sebagai wali nanggroe adalah untuk membawa Aceh menjadi sebuah negara yang menjadikan Islam sebagai pedoman. Peran wali nanggroe yang dijabat Hasan Tiro adalah untuk menegaskan posisinya sebagai pemimpin tertinggi rakyat Aceh untuk mengembalikan kedaulatan Aceh sebagai sebuah negara yang merdeka. Eksitensinya wali nanggroe pada saat ini adalah sebagai wadah pemersatu adat dan tunduk dibawah pemerintahan RI.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1.Dr. Abdullah Sani Usman Lc. MA. 2.Ajidar Matsyah Lc. MA
Uncontrolled Keywords: Wali Nanggroe, Sejarah, Eksitensi
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X9 Sejarah Islam dan Biografi
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Marlini Abdurrahman
Date Deposited: 25 May 2018 03:42
Last Modified: 25 May 2018 03:42
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3954

Actions (login required)

View Item
View Item