Perkembangan industri kreatif di Aceh menuntut adanya fasilitas kerja bersama yang tidak hanya fungsional, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai Islam. Penelitian ini mengusung konsep Hablumminannas dalam perancangan Islamic Working Space di Banda Aceh sebagai solusi kebutuhan ruang kerja yang produktif, inklusif, dan sesuai syariat. Metode perancangan meliputi analisis tapak, studi banding, serta penerapan prinsip arsitektur Islam yang mencakup hubungan harmonis antar manusia, dengan Allah, dan alam. Desain menerapkan area komunal, ruang kerja fleksibel, fasilitas ibadah, ruang hijau, serta sistem keberlanjutan lingkungan. Hasil perancangan menghasilkan bangunan yang berfungsi sebagai pusat kolaborasi kreatif, ikon baru kota, dan sarana penguatan nilai sosial-religius masyarakat. Karya ini berhasil meraih Juara 6 bidang Karya Inovasi – Desain Arsitektur Islam pada OASE PTKI II tingkat nasional.

The growth of the creative industry in Aceh requires a shared workspace that is not only functional but also aligned with Islamic values. This project applies the Hablumminannas concept in designing an Islamic Working Space in Banda Aceh as a solution for a productive, inclusive, and sharia-compliant work environment. The design method includes site analysis, international benchmarking, and the application of Islamic architectural principles that emphasize harmonious relationships between humans, with Allah, and with nature. The final design integrates communal areas, flexible workspaces, prayer facilities, green spaces, and sustainable environmental systems. The project functions as a hub for creative collaboration, a new city landmark, and a medium for strengthening the community’s socio-religious values. This work was awarded 6th place in the Islamic Architectural Design Innovation category at the national-level OASE PTKI II competition.