Perkembangan industri kreatif di era digital mendorong meningkatnya kebutuhan ruang kerja bersama yang fungsional, terjangkau, dan sesuai dengan konteks sosial-budaya setempat. Banda Aceh, sebagai kota dengan karakter sosial-religius khas akibat penerapan syariat Islam, memerlukan perancangan ruang kerja yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional pelaku industri kreatif, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai Islami dan kearifan lokal. Perancangan Islamic Working Space ini mengadopsi prinsip hablumminal’alam dalam arsitektur Islam, yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan. Metode perancangan dilakukan melalui studi literatur, analisis tapak, serta kajian kebutuhan ruang berbasis aktivitas pengguna. Hasil perancangan mengintegrasikan penggunaan material lokal ramah lingkungan, optimalisasi pencahayaan dan ventilasi alami, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, serta pembentukan zona fungsi berdasarkan filosofi angka empat yang mencakup aspek edukasi, ekonomi, budaya, dan spiritual. Konsep “Jannah fil Ardh” diimplementasikan melalui penataan lanskap yang mendukung suasana tenang dan produktif. Karya ini diharapkan dapat menjadi model perancangan ruang kerja berbasis syariah yang adaptif, berkelanjutan, dan kontekstual terhadap lingkungan Banda Aceh.