Makna Simbol Tugu Kilometer Nol Kota Sabang (Analisis Teori Roland Barthes)”.

Maulisa Agustini, 411206570 (2018) Makna Simbol Tugu Kilometer Nol Kota Sabang (Analisis Teori Roland Barthes)”. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Makna Simbol]
Preview
Text (Membahas tentang Makna Simbol)
Maulisa Agustini.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of Membahas tentang Makna Simbol]
Preview
Text (Membahas tentang Makna Simbol)
Form B dan Form D.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (445kB) | Preview

Abstract

Skripisi ini berjudul “Makna Simbol Tugu Kilometer Nol Kota Sabang (Analisis Teori Roland Barthes)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbol yang terdapat pada Tugu Kilometer Nol menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang mengacu terhadap dua tanda yaitu makna denotasi dan konotasi serta mitos yang terdapat pada simbol tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis Roland Barthes. Adapun subjek penelitian adalah Tugu Kilometer Nol Kota Sabang. Sedangkan objek penelitannya yaitu simbol-simbol yang terdapat pada Tugu Kilometer Nol yaitu simbol rencong, bungoeng jeumpa, segidelapan, dan 4 pilar penyokong angka 0 dengan menggunakan teknik content analisys.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol rencong mempunyai makna denotasi empat rencong yang berada di angka Nol bermakna bahwa rakyat Aceh akan melindungi keadaulatan Indonesia sampai keseluruh penjuru mata angin, makna denotasinya adalah - rakyat Aceh adalah rakyat yang memiliki keberanian dan ketangguhan serta rela mengorbankan nyawa dan hartanya demi Indonesia. Rencong juga sebagai simbol Agama Islam, karena rencong merupakan bentuk kaligrafi dari Bismillah, sedangkan makna mitos yang terdapat pada rencong yaitu pembuatan rencong harus dilakukan pada orang yang memiliki ilmu Magrifat. Makna denotasi dari Bungoeng Jeumpa yaitu Bungoeng Jeumpa Simbol keindahan bagi orang Aceh, makna konatasi dari bungoeng jeumpa yaitu kita tidak diperbolehkan bersifat sombong ketika telah terlihat cantik atau tampan, karena cantik dan tampan itu hanya titipan Allah Swt. Bersikaplah sewajarnya kepada orang lain dan berilah ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, sedangkan mitos yang terdapat pada Bungoeng Jeumpa yaitu bunga yang bisa mendatangkan arwah-arwah karena keharumannya. Makna denotasi dari segidelapan yaitu ketauhidan umat Islam, makna konotasinya yaitu agama islam wajib menyebarkan ketauhidan tersebut keseluruh penjuru dunia, sedangkan mitos yang terdapat pada segi delapan yaitu tidak ada referensi atau peraturan khusus yang mengharuskan seseorang memiliki ilmu tauhid. Tauhid memang timbul pada diri setiap muslim. Makna denotasi 4 pilar penyokong yaitu semboyan batas kedaulatan Indonesia secara geografis dari sabang sampai merauke dan miangas sampai pulau rote yang harus kita jaga agar tidak d ambil oleh negara lain, makna konotasi dari 4 pilar penyokong yaitu seluruh rakyat Indonesia wajib melindungi wilayah-wilayah tersebut agar tetap menjadi wilayah kesatuan Indonesia, sedangkan makna mitos yang terdapat pada 4 pilar penyokong yaitu memperjuangkan Negara tidaklah semua harus dengan berperang, bisa dengan melalui pendidikan, pengobatan dan lain-lain. Ada banyak cara untuk mempertahankan suatu negara bukan hanya berperang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Jasafat, M.A. 2. Ekasaputra, S.Sos,
Uncontrolled Keywords: Simbol, Tugu Kilometer Nol, Roland Barthes.
Subjects: 500 Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika) > 510 Mathematics (Matematika) > 511 Prinsip Umum Matematika > 511.3 Logika matematika (Logika simbol)
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: maulisa agustini
Date Deposited: 14 Dec 2018 08:37
Last Modified: 18 Dec 2018 05:06
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/6050

Actions (login required)

View Item
View Item