Streategi Aceh Dokumentari dalam Melahirkan Sineas Muda

Disadari sebagai fenomena budaya yang progresif, film dinilai dapat dijadikan sebagai media yang efektif dalam dunia pendidikan. Sebab, dari film dapat diperoleh pengertian yang lebih baik mengenai sesuatu yang dapat dilihat, tidak hanya dapat didengar atau dibaca. Yayasan Aceh Documentary merupakan sebuah lembaga, berkantor di Banda Aceh, yang concern dalam mengedukasikan berbagai persoalan kepada masyarakat, terutama kaum muda. Untuk tujuan ini, agar tetap berkesinambungan kedepannya, Aceh Documentary pun mengupayakan terbentuknya bibit-bibit baru berupa bakat para sineas muda, yang tak lain juga untuk regenerasi. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Aceh Documentary dalam memproduksi para sineas muda. Metode penelitian yang digunakan adalah motode kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam menjaring para sineas muda yang mampu memproduksi film yang berkualitas, Aceh Documentary menyelenggarakan Aceh Documentary Competition (ADC) dan Aceh Documentary Junior (ADJ) sebagai program utamanya. Mekanisme kedua ajang ini kurang lebih sama, bedanya ADJ diperuntukkan khusus bagi pelajar usia Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun Aceh Film Festival (AFF) dan Aceh Documentary Forum (ADF) merupakan produk pendukung sebagai media komunikasi sekaligus untuk menguji sustainability atau konsistensi para sineas muda jebolan ADC dan ADJ. Dari observasi juga diperoleh data bahwa jumlah film yang diproduksi para sineas muda pada tahun 2016 lebih sedikit dari pada tahun 2015. Hal ini memang disengaja oleh pihak Aceh Documentary, dengan tujuan tahun 2016 lebih diutamakan peningkatan kualitas film yang diproduksi dari pada kuantitasnya.