Muhammad Khalil, 341303415 (2018) Asal Usul Penciptaan Perempuan Menurut Muhammad Abduh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Muhammad Khalil.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB) | Preview
Form B dan Form D.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Konsep asal usul penciptaan dan perkembangan manusia termasuk tentang penciptaan Hawa (perempuan pertama) dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara eksplesit nama Adam dan Hawa, tetapi di ungkapkan dengan kata nafs wahidah yang merupakan Adam, dan zaujaha adalah Hawa, perempuan pertama yang menjadi istri Adam. Dalam pandangan sebagian mufassir, Hawa diciptakan dari bagian tubuh (tulangrusuk) Adam yang dalam QS. al-Nisa’ ayat 1 disebut dengan daripadanya (minha). Namun menurut al-Razi terdapat perbedaan pandangan dikalangan ulama. Mayoritas ulama memang mengartikan Hawa tercipta dari bagian tubuh Adam. Sementara yang lain tidak memahami demikian, tetapi mengatakan bahwa nafs wahidah adalah jenis yang satu, sehingga Hawa pun diciptakan dari hal yang sama dengannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang asal usul penciptaan perempuan dalam al-Qur’an. Untuk mengkaji permasalahan penulis menggunakan metode mawdhu’I yaitu yang mengkhususkan penekanannya pada tema judul yang telah ditetapkan. Dalam metode ini semua ayat yang berkaitan dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari semua aspek yang berkaitan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini bersifat kajian pustaka (library research) yaitu penelitian yang menfokuskan pada penggunaan data dan informasi dari beberapa kitab tafsir dan karya yang mendukung. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa, mayoritas mufassir menyatakan penciptaan perempuan, khususnya Hawa, ialah dari Adam, dengan menafsirkan kata nafs wahidah sebagian Adam as. Namun yang berpendapat bahwa nafs wahidah diartikan bahwa Hawa diciptakan dari sesuatu yang semisal dengan penciptaan Adam. Muhammad Abduh dalam tafsir al-Manar, menolak dengan tegas penafsiran kata nafs wahidah dengan Adam, alasan yang dikemukakan Muhammad Abduh adalah sebagai berikut: QS. al-Nisa’ ayat 1 diawali kalimat “wahai sekalian manusia” (yaayyuha al-nas), berarti ditujukan kepada seluruh manusia tanpa membedakan agama, suku, bangsa, warna kulit, dan jenis kelamin. Bagaimana mungkin dikatakan Adam, sementara Adam itu sendiri tidak popular dan tidak diakui keberadaannya oleh semua umat manusia sebagai manusia pertama. Dengandemikian, yang dapat diakui secara universal oleh seluruh umat manusia, tidak hanya umat-umat tertentu saja.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: 1. Dr. Muslim Djuned, M.Ag 2. Syukran, MA |
Uncontrolled Keywords: | Penciptaan, Perempuan, Muhammad Abduh |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an > 2X1.323 Tafsir Falsafi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mr Muhammad Khalil Khalil |
Date Deposited: | 03 May 2019 09:11 |
Last Modified: | 03 May 2019 09:11 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/7686 |