Penafsiran Mu’minūna Haqqan Menurut Sayyid Quthb

Nurmasyithah, 140303007 (2019) Penafsiran Mu’minūna Haqqan Menurut Sayyid Quthb. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Penafsiran Mu’minūna Haqqan Menurut Sayyid Quthb]
Preview
Text (Penafsiran Mu’minūna Haqqan Menurut Sayyid Quthb)
SKRIPSI GABUNGAN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB) | Preview

Abstract

Pada surat al-Anfal ayat 2 hingga 4 Allah Swt telah menjelaskan tentang gambaran karakter Mu’minūna Haqqan (mukmin yang sebenarnya). Hal ini bertujuan untuk menjelaskan tentang sifat-sifat mukmin yang sejati, yaitu mukmin yang memiliki ciri-ciri yang disebutkan dalam ayat tersebut menunjukkan ia seorang mukmin yang sebenarnya. Dalam hal ini penulis melihat adanya perbedaan penafsiran para mufassir dan penafsiran Sayyid Quthb mengenai ungkapan Mu’minūna Haqqan dalam surat al-Anfal ayat 2 hingga 4. Di satu sisi para mufassir menafsirkan surah al-Anfal ayat 2 hingga 4 tersebut mengenai ciri-ciri orang mukmin yang mantap imannya dan kukuh lagi sempurna keyakinannya sedangkan menurut Sayyid Quthb surah al-Anfal ayat 2 hingga 4 tersebut bukan persoalan sempurna atau kurangnya iman, akan tetapi persoalan mengenai wujud atau tidak wujudnya iman. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka hal ini dianggap patut untuk diteliti lebih lanjut dan diajukan beberapa pertanyaan kunci, yaitu: bagaimana makna ungkapan Mu’minūna Haqqan dalam surah al-Anfal ayat 2 hingga 4. Bagaimana penafsiran Sayyid Quthb terhadap surah al-Anfal ayat 2 hingga 4. Untuk mendapatkan jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut, maka digunakan metode penelitian perpustakaan (Library Research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu maudhu’i (tematik) dan tahlili (analitis). Hasil penelitian yang ditemukan bahwa makna Mu’minūna Haqqan menurut Sayyid Quthb adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat dan juga perasaannya seperti yang tergambar dalam surah al-Anfal ayat 2 hingga 4 mereka itulah orang-orang yang beriman. orang-orang tidak demikian sifat-sifat secara keseluruhan bukanlah mukmin. Menurut Sayyid Quthb taukid (penegasan) pada akhir ayat “mereka itulah orang-orang mukmin yang sebenarnya” merupakan penegasan terhadap hakikat Mu’minūna Haqqan. Maka, orang-orang yang bukan mukmin yang sebenarnya sama sekali bukan mukmin. Sayyid Quthb melanjutkan bahwa tidak dapat diterima pemahaman yang mengatakan bahwa kebalikan dari sifat “orang-orang mukmin yang sebenarnya” adalah orang-orang mukmin yang tidak sempurna imannya. Pemikiran Sayyid Quthb tersebut tidak terlepas dari ayat pertama surah al-Anfal yaitu perselisihan tentang harta dan rampasan perang dan kerusakan hubungan yang ditimbulkan olehnya. Kemudian disebutkanlah sifat-sifat orang mukmin dalam mengahadapi kondisi tersebut. Pada waktu yang sama ditetapkan hakikat temanya bahwa orang yang tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Maka secara total dia tidak mendapatkan hakikat iman.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Agusni Yahya, M.A; 2. Syukran Abu Bakar, Lc., M.A
Uncontrolled Keywords: Tafsir Al-qur'an, Mukmin
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an > 2X1.31 Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nurmasyithah Masyithah
Date Deposited: 28 Aug 2019 01:46
Last Modified: 28 Aug 2019 01:46
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9618

Actions (login required)

View Item
View Item