Pola Pengadaan Tenaga Harian Lepas Pada Pemerintahan Kota Lhokseumawe (Penelitian Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia)

Cut Bebby Umairah, 140105059 (2019) Pola Pengadaan Tenaga Harian Lepas Pada Pemerintahan Kota Lhokseumawe (Penelitian Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pola Pengadaan Tenaga Harian Lepas Pada Pemerintahan  Kota Lhokseumawe (Penelitian Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia)]
Preview
Text (Pola Pengadaan Tenaga Harian Lepas Pada Pemerintahan Kota Lhokseumawe (Penelitian Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia))
bebby 8 cd.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pengadaan Tenaga Harian Lepas di Pemerintahan Kota Lhokseumawe telah dilakukan sejak tahun 2013, dan sejak kebijakan tersebut ditetapkan telah lebih dari 4000 orang yang terdaftar menjadi Tenaga Harian Lepas. Sejauh ini, tidak ada aturan khusus yang menetapkan pengaturan rekrutmen dalam pengadaan Tenaga Harian Lepas. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pola pengadaan Tenaga Harian Lepas yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe dan bagaimana pola pengadaan Tenaga Harian Lepas terhadap kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan membuat gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat tentang situasi-situasi sosial. Sedangkan data-data yang disajikan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Dalam penelitian ditemukan bahwa Pengadaan Tenaga Harian Lepas yang dilakukan Pemerintah Kota Lhokseumawe terbagi atas 6 (enam) tahapan: (1) Tahap pembuatan kebijakan; (2) Tahap perekrutan; (3) Tahap seleksi; (4) Tahap penempatan; (5) Tahap pembuatan Surat Keputusan Penetapan Tenaga Harian Lepas; dan (6) Tahap evaluasi kinerja Tenaga Harian Lepas. Dari pola pengadaan yang dilakukan Pemerintah Kota Lhokseumawe memberikan dampak negatif yaitu terdapat beberapa Tenaga Harian Lepas yang kurang berkompeten, karena pada tahap seleksi yang dilakukan kurang efektif sehingga perlu adanya seleksi internal oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Sedangkan dampak positif yang diperoleh yaitu dengan adanya tahapan evaluasi kinerja menghasilkan Tenaga Harian Lepas yang lebih baik. Penelitian ini merekomendasikan agar dalam pengadaan Tenaga Harian Lepas lebih baik jika pemerintah Kota Lhokseumawe menentukan jumlah penerimaan Tenaga Harian Lepas dan menyesuaikannya dengan volume kerja serta kemampuan APBK Lhokseumawe, melarang adanya penerimaan rekomendasi dari pejabat untuk menghindari terjadinya KKN, diskriminasi ataupun kesenjangan sosial, serta dilakukan seleksi/test potensi akademik dan kecerdasan pelamar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Prof. Dr. Iskandar Usman, MA Pembimbing II : Mumtazinur, SIP., MA
Uncontrolled Keywords: Pengadaan, Pemerintah Kota Lhokseumawe, Tenaga Harian Lepas.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.2 Politik > 2X6.22 Sistem Pemerintahan
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 330 Economics (Ilmu Ekonomi) > 330.7 Ketenagakerjaan Berdasarkan Industri dan Pekerjaan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Tata Negara
Depositing User: Cut Bebby Umairah Bebby
Date Deposited: 10 Sep 2019 03:17
Last Modified: 10 Sep 2019 03:17
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9747

Actions (login required)

View Item
View Item