Rangkaian Lafal Takbir Dua Hari Raya (Perspektif Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah)

Maulida, 140103016 (2019) Rangkaian Lafal Takbir Dua Hari Raya (Perspektif Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Rangkaian Lafal Takbir Dua  Hari Raya (Perspektif Nahdlatul Ulama  Dan Muhammadiyah)]
Preview
Text (Rangkaian Lafal Takbir Dua Hari Raya (Perspektif Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah))
FULL SKRIPSI MAULIDA.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Membaca takbir pada hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha hukumnya sunat. bilangan lafal takbir di kalangan ulama berbeda pendapat. Yakni antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama mengatakan bahwa bilangan lafal takbir itu dibaca tiga kali. Sedangkan Muhammadiyah mengatakan dua kali. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah Bagaimana metode istinbath Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dan bagaimana pendapat mereka tentang lafal takbir hari raya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui metode istinbath Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dan untuk mengetahui pendapat meraka tentang bilangan lafal takbir hari raya untuk mendapat jawaban, penulis menggunakan data primer, sekunder dan tersier. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif comperative yaitu suatu metode memaparkan data hasil analisa sedemikian rupa dengan cara menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian perpustakaan (library research). Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa Sebab perbedaan pendapat antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah karena perbedaan metode dalam menetapkan suatu hukum dan karena adanya dalil yang berbeda dalam masalah ini. Adapun metode yang yang digunakan oleh Nahdlatul Ulama adalah metode qauly sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode bayani. Nahdlatul Ulama berpendapat bahwa, bilangan lafal takbir dua hari raya dibaca tiga kali, yaitu berdasarkan hadits dari Jabir dan Ibnu Abbas sementara Muhammadiyah berpendapat, jumlah bacaan lafal takbir dibaca dua kali. Yaitu berdasarkan hadits Ibnu Mas’ud dan Salman.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing 1 : Drs. Jamhuri, MA Pembimbing II : Syarifuddin Usman, s. Ag, M. Hum
Uncontrolled Keywords: Perspektif Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tentang rangkaian lafal takbir pada dua hari raya
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.6 Organisasi
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X8 Aliran dan Sekte > 2X8.1 Ahlussunnah Wal Jamaah
Depositing User: Maulida Maulida
Date Deposited: 19 Sep 2019 02:48
Last Modified: 19 Sep 2019 02:48
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9753

Actions (login required)

View Item
View Item