Nilai Teologi Dalam Tradisi Upacara Kematian Di Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam

Silva Indana, 140302011 (2019) Nilai Teologi Dalam Tradisi Upacara Kematian Di Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Nilai Teologi Dalam Tradisi Upacara Kematian Di Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam]
Preview
Text (Nilai Teologi Dalam Tradisi Upacara Kematian Di Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam)
SILVA INDANA.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (20MB) | Preview

Abstract

Tradisi yang telah mengakar di tengah-tengah masyarakat adalah salah satunya tradisi upacara kematian, dimana terdapat suatu tata cara yang sering dilakukan oleh masyarakat yaitu jika ada yang meninggal dunia maka dilakukan upacara mulai dari hari pertama orang meninggal hingga proses penguburan dan khanduri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses upacara kematian yang diadakan oleh masyarakat di Kecamatan Sultan Daulat dan apa nialai teologi dalam upacara kematian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan instrumen pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) proses pelaksanaan tradisi upacara kematian di Kecamatan Sultan Daulat yang dilakukan fardhu kifayah sesuai ajaran Islam yaitu memandikan, mengkafankan, menshalatkan, dan menguburkan. Dalam proses memandikan jenazah ada tradisi yang dilakukan dalam masyarakat di Kecamatan Sultan Daulat yaituu memangekhi atau biasa disebut dengan tepung tawar, kemudian ada juga tradisi yang disebut dengan menucuki (lewat di bawah kerenda sebanyak tujuh kali) yang mana ketika melakukan upacara tersebut kerenda diangkat setinggi bahu orang dewasa. 2) nilai dalam upacara kematian, yang mana pada hari pertama sampai ketujuh disebut sebagai hari khanduri terutama pada hari ke-3, ke-5, dan ke-7 untuk berdoa dan menghibur keluarga duka. Kemudian dilanjutkan pada hari ke-40, sebagai hari mengenang bagi orang yang telah meninggal dunia, dan ke-100 Tradisi ini juga memiliki makna sebagai penghormatan terakhir bagi mayat. Ada beberapa ritual atau upacara tidak diharus untuk melakukannya karna ini bukan berupa sutu adat atau ritual yang harus dilakukan bagi masyarakat di Kecamatan Sultan Daulat, akan tetapi ada sebagian dari masyarakat yang melakukannya mengikuti adat dan tradisi sebelumnya, karena jika tidak dilakukan maka ada sebagian dari ahli keluarga atau pun kerabat lain merasa kecil hati. Jika ingin melakukan upacara terbut pun tidak apa-apa, karena itu hanya dilakukan jika ada permintaan dari ahli keluarga simayit tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Drs. Soufyan Ibrahim, M. Ag Pembimbing II : Mawardi, S.Th.I, MA
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297.2 Teologi Dokrin Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor) > 393 Adat Resam Kematian
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Ilmu Perbandingan Agama
Depositing User: Silva Indana Silva
Date Deposited: 06 Sep 2019 03:06
Last Modified: 06 Sep 2019 03:06
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9762

Actions (login required)

View Item
View Item