Ke Arah Fikih Kewarisan Mazhab Indonesia: Tinjauan Usul Fikih Atas Pemikiran Hazairin, Pengadilan Agama Dan Ulama Mazhab

Al Yasa Abubakar, . (2019) Ke Arah Fikih Kewarisan Mazhab Indonesia: Tinjauan Usul Fikih Atas Pemikiran Hazairin, Pengadilan Agama Dan Ulama Mazhab. Doctoral thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of mengkaji dan coba menafsirkan ulang ayat-ayat Al-qur’an dan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan kewarisan, sehingga melahirkan ketentuan fiqih yang relatif baru]
Preview
Text (mengkaji dan coba menafsirkan ulang ayat-ayat Al-qur’an dan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan kewarisan, sehingga melahirkan ketentuan fiqih yang relatif baru)
Ke arah Fiqih Kewarisan Mazhab Indonesia - Tinjauan Al Yasa.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview

Abstract

membahas dan mengkaji peluang untuk menafsirkan ulang ayat-ayat Al-qur’an dan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan kewarisan, sehingga melahirkan ketentuan fiqih yang relatif baru. Tiga kesimpulan utama. Pertama, anak perempuan walaupun tunggal (tidak didampingi anak laki-laki) akan menutup (menghijab) semua kerabat garis sisi dan karena itu berhak menghabiskan semua harta warisan setelah dikeluarkan bagian ayah dan ibu serta isteri (suami). Kedua, keturunan perempuan dari anak laki-laki (cucu melalui anak laki-laki) tidak akan terhijab oleh saudara laki-laki ayah atau ibunya. Ketiga, keturunan dari anak perempuan tidak lagi dianggap sebagai zawil arham. Kedudukannya dianggap sama dengan keturunan dari anak laki-laki. Para cucu-cucu tersebut akan menjaid ahli waris, mengambil alih hak warisan orang tuanya, ketika orang tua tersebut meninggal dunia lebih dahulu dari pewaris. Penelitian ini telah menguraikan jalan pikiran, diskusi, perbedaan pendapat, serta alasan masing-masing pihak secara relatif mendalam, mengenai kedudukan anak dan keturunan perempuan sebagai ahli waris, baik sebagai pendapat pribadi seorang ulama ataupun pendapat mazhab. Begitu juga penelitian ini telah mengemukakan pemikiran, logika dan alasan yang dapat digunakan untuk menjadikan keturunan perempuan dapat (berhak) menghijab ahli waris garis sisi, walaupun tidak didampingi oleh anak laki-laki dari perspektif ushul fiqih. Lebih dari itu disertasi ini berusaha mengutip pendapat para ulama secara relatif kronologis, sehingga perkembangan ijtihad dalam fiqih kewarisan relatif terlihat dengan jelas dan mudah diikuti.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Ahli Waris, kewarisan, Mazhab,Hazairin
Subjects: 200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Khatib A. Latief
Date Deposited: 04 Oct 2019 03:25
Last Modified: 28 Nov 2019 16:19
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/10260

Actions (login required)

View Item
View Item