Sistem Pengupahan pada Penggilingan Batu Emas Dalam Perspektif Akad Mawah (Studi Kasus Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan)

Mahalia Silmi, 140102126 (2018) Sistem Pengupahan pada Penggilingan Batu Emas Dalam Perspektif Akad Mawah (Studi Kasus Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Sistem Pengupahan Pada Penggilingan Batu Emas Dalam Perspektif Akad Mawah (Studi Kasus Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan)]
Preview
Text (Sistem Pengupahan Pada Penggilingan Batu Emas Dalam Perspektif Akad Mawah (Studi Kasus Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan))
Mahalia Silmi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Praktek pertambangan emas di kabupaten Aceh Selatan dilakukan oleh masyarakat di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sawang, Kecamatan Kluet Tengah dan Kecamatan Pasie Raja. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan, pokok permasalahannya adalah bagaimana sistem kerja penggilingan batu emas yang dilakukan oleh pekerja tambang Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja, bagaimanakah penetapan upah yang dilakukan pada penggilingan batu emas Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja ditinjau dari konsep akad mawah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan mengumpulkan data-data baik dari penelitian lapangan maupun dari hasil kajian kepustakaan untuk dianalisis secara kritis. Hasil penelitian ditemukan bahwa pada proses penggilingan batu emas tersebut banyak yang tidak menggunakan akad secara jelas, pengupahan yang diterapkan adalah menurut kebiasaan adat istiadat yang sudah diberlakukan masyarakat pada umumnya. Pengupahan yang diberlakukan yaitu menurut hasil perolehan emas yang didapatkan, dan apabila mereka tidak mendapatkan biji emas pada batu yang sudah dilakukan penggilingan maka mereka tidak memberikan bayaran kepada pekerja penggilingan batu emas tersebut. Hal tesebut dapat memberatkan satu pihak yaitu pihak penggilingan batu emas, karena pihak penggilingan telah melakukan pekerjaan tetapi tidak mendapatkan pembayaran apa-apa. Adapun kesimpulannya adalah sistem pengupahan pada penggilingan batu emas Desa Paya Ateuk di Kecamatan Pasie Raja yang diterapkan menurut adat kebiasaan kalau dilihat dari konsep akad mawah sudah diterapkan walaupun tidak membuat kesepakatan atau perjanjian di awal, tetapi tidak melengkapi syarat akad transaksi pada umumnya karena dalam suatu akat atau perjanjian selalu adanya syarat sighat yaitu kejelasan baik objek akadnya maupun upah atau bagi hasil dalam sebuah usaha. Maka apabila syarat tidak lengkap suatu akad tidak sah dilakukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Drs. H. Burhanuddin Abd Ghani, MA Pembimbing II : Muhammad Iqbal, MM
Uncontrolled Keywords: Pengupahan penggilingan batu emas dan konsep akad mawah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat > 2X4.242 Mudharabah (Bagi Hasil/Sirkah Modal dan Tenaga)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Mahalia Silmi
Date Deposited: 27 Dec 2019 01:35
Last Modified: 27 Dec 2019 01:35
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/10572

Actions (login required)

View Item
View Item