Hukum Khitan Bagi Laki-Laki: Studi Perbandingan Metode Istinbāṭ Ibnu Qudamah Dan Ibnu Qayyim al- Jauziyyah

Khitan merupakan syiar islam berdasarkan kesepakatan para ulama. Syiar ini bagian dari ajaran Nabi Ibrahim As, dimana ketentuan umumnya dimuat dalam Alqur'an, sementara rinciannya disebutkan dalam Hadist Rasullullah Saw. Terkait dengan hukum khitan masih ditemukan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Penelitian ini diarahkan pada pendapat Ibnu qudamah bin ibnu qaiyyim al jauziyyah. adapun rumusan masalahnya bagaimanakah pandangan dan argumen ibnu qudamah dan ibnu qaiyyim al-jauziyahh tentang hukum khitan bagi laki-laki. dan bagaimanakah metode istinbat yang digunakan ibnu qudamah ddan ibnu qaiyyim al-jauziyyah dalam menetapkan hukum khitan bagi laki-laki. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi pustaka. Data-data yang telah terkumpul dianalisis melalui cara analisi-komparatif. Temuan penelitian menunjukan bahwa ibnu qudamah, khitan bagi laki-laki hukumnya wajib. alasannya bahwa khitan masuk dalam syiar dan syariat Nabi Ibrahim yang diwajibkan bagi laki-laki. hal ini didukung oleh ketentuan dalil-dalil alqur'an dan hadist. menurut ibnu qaiyyim, khitan bagi laki-laki adalah sunnah. alasannya bahwa tidak ditemukan dalil yang pasti dalam alqur'an dan hadist tentang kewajiban khitan. dalil alqur'an yang digunakan yaitu QS. al-Nahl ayat 123 dan QS. al-Hajj ayat 78. dalil kedua yaitu hadis riwayat mutafaq alaih tentang lima sunnah fitrah termasuk khitan, kemudian hadist yang menyebutkan Nabi ibrahim as berkhitan pada umur delapan puluh tahun. metode yang digunakan adalah metode bayani