Bustami Abubakar, 2026117202 (2009) Menjaga Perdamaian, Memupuk Kearifan Lokal. In: Merangkai Kata Damai. Katahati Institute, Banda Aceh, pp. 147-153. ISBN 978-979-16458-2-9
Merangkai Kata Damai.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (926kB) | Preview
Abstract
Artikel ini membahas tentang upaya menjaga perdamaian Aceh melalui pelestarian kearifan lokal. Aceh pasca tsunami dan konflik adalah Aceh Baru. Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian damai antara pihak GAM dan Pemerintah RI di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005. MoU Helsinki tersebut merupakan titik mula bagi Aceh untuk memasuki tahapan baru dalam sejarah peradaban mereka, yaitu Aceh yang damai. Karena itu, artikel ini menawarkan beberapa opsi agar perdamaian tersebut dapat terawat. Di antara opsi yang ditawarkan adalah Pemerintah sepatutnya membuat kebijakan yang pro rakyat, membangun masyarakat equilibrium, dan melestarikan budaya lokal.
Kata Kunci: Aceh, Perdamaian, Kearifan Lokal
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 306 Kebudayaan dan Pranata |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam |
Depositing User: | Bustami Abubakar |
Date Deposited: | 19 Jun 2020 14:43 |
Last Modified: | 19 Jun 2020 14:43 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/11880 |