Kadri Khairul, 111309730 (2018) Penetapan Terhadap Keponakan Yang Berstatus Anak Angkat Sebagai Ahli Waris Dalam Kajian Fiqih Mawaris (Analisis Penetapan Mahkamah Syar’iyah Nomor 0084/Pdt.P/2016/MS.Bna). Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.
Kadri Khairul, 111309730, FSH, HK, 085261070201.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (6MB) | Preview
Abstract
Dalam hukum kewarisan Islam pengangkatan anak tidak membawa pengaruh apapun terhadap status kewarisan anak tersebut, yakni anak angkat tersebut tidak saling mewarisi dengan orangtua angkatnya karena tidak ada hubungan nasab antara keduanya. Namun dalam prakteknya, ditemukan penetapan di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 0084/Pdt.P/2016/MS.Bna yang menetapkan anak angkat sebagai salah seorang ahli waris. Maka yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana proses penetapan terhadap anak angkat sebagai ahli waris dalam penetapan Nomor 0084/Pdt.P/2016/MS.Bna di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, apa yang menjadi pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dalam menetapkan anak angkat sebagai ahli waris, dan bagaimana tinjauan hukum fiqih mawaris terhadap penetapan anak angkat sebagai ahli waris di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan sebuah penelitian melalui pendekatan yuridis empiris dan menggunakan metode pengumpulan data lapangan yang dipadukan dengan metode pengumpulan data kepustakaan melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Hasilnya adalah proses penetapan anak angkat sebagai ahli waris dalam penetapan Nomor 0084/Pdt.P/ 2016/MS.Bna di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh diselesaikan dalam beberapa tahapan, yakni diawali dengan pendaftaran dan registrasi perkara, pembacaan surat permohonan oleh hakim, para pemohon memberikan keterangan di persidangan berkaitan dengan dalil-dalil permohonan, tahapan pembuktian, tahapan permusyawaratan majelis hakim, dan pembacaan penetapan. Adapun pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dalam menetapkan anak angkat sebagai ahli waris didasarkan kepada Pasal 171 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam dan pemeriksaan silsilah keluarga para pemohon untuk menentukan hubungan status kewarisan para pemohon terhadap termohon yang membuktikan bahwa anak angkat tersebut sebenarnya merupakan anak dari saudara perempuan pewaris yang telah meninggal dunia lebih dahulu. Dalam tinjauan fikih mawaris penetapan anak angkat sebagai ahli waris di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dipandang tidak melanggar ketentuan hukum kewarisan Islam dan digolongkan dalam kasus kalalah. Disarankan kepada hakim di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh khususnya yang menanggani perkara perihal warisan agar hendaknya dapat memberikan pertimbangan hukum yang lebih terperinci dalam penetapan ahli waris di persidangan dan menuangkan seluruh pertimbangan hukum tersebut dalam salinan penetapan agar tidak muncul multirafsir bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Drs. Burhanuddin A. Gani, MA Pembimbing II : Fakhrurrazi M. Yunus, Lc., MA |
Uncontrolled Keywords: | Penetapan, anak angkat, ahli waris, fikih mawaris, |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.4 Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Kadri Khairul |
Date Deposited: | 29 Jun 2020 03:38 |
Last Modified: | 29 Jun 2020 03:38 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/12338 |