Tinjauan Hukum Islam terhadap Tata Cara Penetapan Upah Buruh Panen Kelapa Sawit (Studi Kasus di Gampong Gunung Samarinda Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya)

Pekerja memiliki posisi tawar yang lemah sebagai akibat dari proporsi
penawaran tenaga kerja yang jauh lebih tinggi daripada permintaan. Penyerapan
tenaga kerja di Indonesia hanya mencapai 60 (enam puluh) persen dari angkatan
kerja yang ada. Ijarah adalah suatu kesepakatan yang dilakukan oleh satu atau
beberapa orang yang menjelaskan kesepakatan yang tertentu dan mengikat, yaitu
dilihat oleh kedua belah pihak untuk dapat menimbulkan hak serta kewajiban
antara keduanya. Kerja sama yang terjadi pada masyarakat Gampong Gunung
Samarinda Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya adalah kerja sama
antara pemilik kebun kelapa sawit dengan para pekerja/buruh dalam pemanenan
kelapa sawit. Buruh/pekerja membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 hari untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan lahan 3-4 HA, Upah yang diberikan oleh
pemilik kebun bahkan hanya pas-pasan untuk kebutuhan pokok dan bahkan tidak
tercukupi. Maka dari itu para buruh/pekerja panen kelapa sawit melakukan
pekerjaan sampingan untuk dapat meringankan kebutuhan hidup, seperti
menanam sayur, memancing ikan, dan lain-lain. Pertanyaan penelitian dalam
skripsi ini adalah 1. Kenapa upah buruh panen kelapa sawit di Gampong Gunung
Samarinda Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya tidak mencukupi
kebutuhan pekerja dan bagaimana tata cara penetapannya?. 2.