Strategi Pembinaan Karakter Santri Pada Dayah Ihdal 'Ulum Al-Aziziyah Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen

Dayah Ihdal ‘Ulum Al-Aziziyah merupakan sebuah Lembaga Pendidikan Agama Islam, dimana tujuan utamanya adalah untuk mencetak dan melahirkan sumber daya manusia yang bermoral, religius, intelektual serta profesional terhadap pendidikan dan pemahaman agama. Namun, dari fenomena yang terlihat masih banyak santri-santri Dayah tersebut yang masih kurang disiplin, dan meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim, seperti meninggalkan shalat 5 waktu. Sering kita jumpai dimana ketika santri berada diluar Dayah berbicara perkataan-perkataan yang tidak sopan di dengar kepada teman maupun kepada orang yang lebih tua darinya, seperti menghujat, mencacimaki, dan lain sebagainya. Sedangkan santri di saat berada diluar dayah dia sering meninggalkan kewajibannya seperti shalat karena lalai. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, yang menjadi tujuan penelitian, (1) Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan di Dayah Ihdal ‘Ulum Al-Aziziyah dalam pembinaan karakter terhadap santri yaitu terdapat 3 strategi yang diterapkan di dayah ihdal ‘Ulum Al-Aziziyah,yang pertama menggunakan strategi kurikulum dayah, kemudian yang kedua menggunakan strategi praktek lapangan, strategi praktek ini diterapkan dengan asas kebiasaan, yang bertujuan untuk membiasakan. Dan yang ketiga strategi eksrakurikuler, seperti pembacaan zikir setiap malam. Penelitian bersifat deskriptif menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. (2) Untuk mengetahui apa saja hambatan dan solusi yang di ambil dalam pengembangan program pembinaan karakter di Dayah Ihdal ‘Ulum Al-Aziziyah, seperti dayah Ihdal ‘Ulum Al-Aziziyah ada 4 hambatan yang terjadi, yaitu pertama sifatnya kurangnya disiplin, selanjutnya yang kedua minimnya kemauan santri untuk belajar, kemudian yang ketiga faktor ekonomi keluarga juga cukup mempengaruhi proses belajar santri. Dan yang terakhir faktor keluarga, mayoritas santri merupakan pelajar dari luar daerah dimana santri tinggal jauh dari keluarga.