Peran Lembaga P2TP2A Rumoh Putroe Aceh TerhadapjPerlindungan Hukum Bagi Anak Sebagai Korban jjKekerasan Fisik dan Psikis Menurut Hukum Islam

Pada dasarnya anak merupakan sosok yang di jaga serta untuk dilindungi, karena dalam dirinya terdapat hak-hak, harkat dan martabat sebagai manusia yang harus di jungjung tinggi. Namun kita jumpai sekarang, anak rentan menjadi korban kekerasan atau kejahatan dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Kekerasan terhadap anak di Aceh, bedasarkan data terakhir yang dikeluarkan oleh Lembaga P2TP2A pada kasus kekerasan terhadap anak itu berkurang di tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Pertanyaan peneliti dalam skripsi meliputi bagaimana bentuk dan mekanisme Perlindungan Hukum terhadap anak sebagai korban yang dilakukan oleh Lembaga P2TP2A. Maka untuk menjawab hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan metode kualitatif yaitu menekankan analisisnya pada dinamika hubungan antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah dengan data dari hasil wawancara (Interview) dan penelitian lapangan (field research). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Bentuk perlindungan yang diberikan oleh P2TP2A tersebut berupa pelayanan hukum, pendampingan hingga kasus selesai, penyediaan rumah singgah bagi korban yang membutuhkan, kemudian juga memberikan pelayanan medis untuk anak yang memerlukan bantuan pemulihan psikologi, penguatan agama bagi setiap korban. Lembaga P2TP2A Rumoh Putroe Aceh, memang tidak disebutkan secara tegas dalam hukum Islam. Namun semua tahap dan bentuk pelayanan seperti bantuan hukum, pemulihan spikologis, dan rumah singgah ini justru tidak menyalahi hukum islam, bahkan dapat dikatakan bentuk atau upaya perlindungan tersebut adalah salah satu anjuran dari Islam untuk melindungi anak. dari paparan diatas perlindungan yang diberikan oleh pihak Lembaga P2TP2A adalah upaya untuk menolong anak demi kelangsungan hidupnya dan juga masa depan anak tersebut