Hubungan Culture Shock dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Malaysia di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Tinggal dilingkungan baru merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa baru yang merantau. Umumnya mahasiswa perantau tersebut akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan baru terutama mahasiswa perantau dari luar negeri. Hal tersebut berdampak pada ketidaknyamanan dan perasaan tidak bahagia berada di lingkungan baru, bahkan tidak jarang dari mahasiswa perantau pulang dan tidak melanjutkan pendidikannya di tempat perantauannya. Kondisi tersebut diistilahkan dengan Culture shock. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara culture shock dengan penyesuaian diri pada mahasiswa Malaysia di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi product moment dari pearson. Sampel pada penelitian ini berjumlah 61 orang (25 laki-laki dan 36 perempuan) merupakan mahasiswa tahun pertama yang berada di UIN Ar-Raniry yang berasal dari Malaysia. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Skala Culture Shock dan Skala Penyesuaian Diri dengan model skala likert. Hasil penelitian dianalisis dengan uji korelasi pearson dengan bantuan program SPSS 20.0. Hasil koefisien korelasi (r) = -0,357 dengan p=0,005 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara culture shock dengan penyesuaian diri pada mahasiswa Malaysia di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.