Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Materi Sistem Pernapasan Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa SMAN 11 Banda Aceh

Proses belajar mengajar di SMAN 11 Banda Aceh saat ini kurang mengembangkan keterampilan proses sains siswa, sehingga selama proses pembelajaran berlangsung siswa cenderung pasif, hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Salah satunya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan keterampilan proses sains dan menghitung peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional pada materi sistem pernapasan di SMAN 11 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pretest posttest non equivalent groups. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan soal tes. Analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yaitu 78,6% dengan kategori baik sedangkan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yaitu 47,2% dengan kategori cukup. Analisis hasil belajar kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata pretest 54,03% dan nilai rata-rata posttest 73,09% sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata pretest 50,82% dan nilai rata-rata posttest 64,86%, dengan thitung sebesar 14,2 dan ttabel 1,67 sehingga Ha dapat diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model Discovery Learning mengalami peningkatan daripada siswa yang menggunakan model konvensional.