Peran Penyuluh Zakat dalam Meningkatkan Kesadaran Muzakki (Studi Kasus di Baitul Mal Kabupaten Pidie)

Penelitian ini berjudul “Peran Penyuluh Zakat dalam Meningkatkan Kesadaran Muzakki (Studi Kasus di Baitul Mal Kabupaten Pidie)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh zakat dalam meningkatkan kesadaran Muzakki di Kabupaten Pidie, mengetahui upaya yang dilakukan oleh penyuluh zakat dalam meningkatkan kesadaran Muzakki di Kabupaten Pidie, serta untuk mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi penyuluh zakat dalam meningkatkan kesadaran Muzakki di Kabupaten Pidie. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi pada Lembaga Baitul Mal Kabupaten Pidie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyuluh zakat Baitul Mal Kabupaten Pidie telah melaksanakan perannya berdasarkan program yang telah dibuat, terbukti dari hasil rekapan data penyuluhan zakat oleh Baitul Mal Kabupaten Pidie tahun 2016. Akan tetapi masih banyak kekurangan yang terjadi dalam proses penyuluhan zakat itu sendiri di tambah kurangnya kerja sama Lembaga Baitul Mal Kabupaten Pidie dengan Lembaga Baitul Mal antar Gampong yang membuat setiap hasil zakat yang dikeluarkan dari Gampong, tidak masuk data-datanya ke Lembaga Baitul Mal Kabupaten. Miskomunikasi inilah yang menjadi permasalahan terbesar tidak terjangkaunya pembinaan terhadap Muzakki di seluruh Kecamatan antar Kabupaten Pidie sehingga membuat Muzakki tidak sadar akan kehadiran penyuluh zakat dari Baitul Mal. Sedangkan upaya yang dilakukan penyuluh zakat dalam meningkatkan kesadaran Muzakki, melakukan program-program yang sifatnya membina dan meningkatkan edukasi melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah, badan pemerintahan dan khatib-khatib jumat antar kecamatan. Adapun peluang dari kegiatan penyuluh zakat dalam menigkatkan kesadaran Muzakki adalah menggambil dana infaq untuk menjalankan program-progam penyuluhan zakat, mengingat dana infaq yang masuk ke lembaga Baitul Mal lebih besar tiap tahunnya dan bekerjasama dengan para Teungku Imum Gampong dalam membina masyarakat melalui pengajian rutin. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah kurangnya dana dan kurangnya sumber daya yang bergerak secara langsung di bawah naungan penyuluh zakat serta minimnya waktu para muzakki yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang.