Relasi Antara Agama Dan Politik (Studi Kasus Partai Amanat Nasional (PAN) Wilayah Kota Banda Aceh)

Relasi agama dan politik pada Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan relasi di antara keduanya dijembatani oleh Amien Rais yang pernah menjadi ketua umum Muhammadiyah. Muhammadiyah sendiri memilih untuk tidak terlibat dalam politik kepartaian. Pengganti Amien Rais, Buya Syafi’i Ma’arif, menyatakan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan tetap menjaga jarak dengan dunia politik, namun organisasi ini mengizinkan anggotanya masuk politik sebagai individu. Meskipun demikian, pernyataan resmi tersebut tidak menghalangi para kader Muhammadiyah di daerah-daerah untuk membantu Partai Amanat Nasional (PAN) mendirikan cabang-cabang di daerah masing-masing. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini di kantor Partai Amanat Nasional (PAN) wilayah Kota Banda Aceh, dan 5 orang responden. Teknik penggumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang relavan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi agama dan politik keduanya memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan karena saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Dengan agama mengatur perpolitikkan melalui otoritas politik itu bisa memberikan mendukung sendi-sendi agama dengan baik. Faktor terbentuknya hubungan antara paham keagamaan dengan politik karena partai ini lahir diera reformasi dengan dinamika perpolitikan, Aceh ini syariat apa pun sifatnya dijadikan program kerja keagamaan dan perpolitikan. Dan partai ini tentu mengambil asas-asas yang berhubungan dengan keagamaan.