Collaborative Governance Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh

Farras Alya Riefkah, 150802094 (2020) Collaborative Governance Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Collaborative Governance Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh]
Preview
Text (Collaborative Governance Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh)
Farras Alya Riefkah, 150802094, FISIP, IAN, 081362132497.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (14MB) | Preview

Abstract

International Motivator Association of Indonesia (IMAS) telah mencatat terdapat 854 kasus HIV/AIDS yang terdata di Aceh di tahun 2004-2019. Kota Banda Aceh memiliki kontribusi tinggi dalam meningkatnya penderita HIV/AIDS. Maka dari itu, Pemerintah mempunyai peran dan posisi strategis untuk melakukan penanganan kasus HIV/AIDS. Selain itu, dibutuhkan juga keterlibatan stakeholder lain sehingga dapat berkolaborasi agar kebijakan dalam penanggulangan HIV/AIDS menjadi efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan strategi, proses kolaborasi, dan faktor pendukung serta penghambat dalam kebijakan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan mengenai penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV/AIDS. Terdapat kelompok kerja dengan rincian kapasitas dan keahlian masing-masing untuk saling mendukung. Dinas Kesehatan sebagai leading sector dalam pembuat dan pelaksana kebijakan, Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai wadah pendampingan, serta masyarakat sebagai pendukung kebijakan. Faktor pendukung collaborative governance dalam penanggulangan HIV/AIDS adalah adanya Pokja yang baik; komitmen yang berkesinambungan; sarana dan prasarana yang meningkat; dan kepatuhan pasien dalam pengobatan. Faktor penghambatnya yaitu KPA yang telah mengakhiri masa tugas; stigma negatif masyarakat yang tinggi; oknum yang tidak tulus dalam melayani; prostitusi terselubung; serta pasien yang tidak patuh dalam pengobatan. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai stakeholder dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banda Aceh sudah berjalan dengan baik tetapi belum bisa dikatakan efektif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Collaborative Governance, Penanggulangan, HIV/AIDS
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 350 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Administrasi Negara
Depositing User: Farras Alya Riefkah Farras
Date Deposited: 13 Oct 2020 03:40
Last Modified: 13 Oct 2020 03:40
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14458

Actions (login required)

View Item
View Item