Evaluasi Program Pembinaan Dinas Sosial Kota Banda Aceh Dalam Mengurangi Gelandangan dan Pengemis di Kota Banda Aceh

Keberadaan gelandangan dan pengemis dalam wilayah Kota Banda Aceh semakin meningkat jumlahnya sehingga mulai meresahkan masyarakat, mengurangi kenyamanan dan ketertiban di tempat-tempat umum. Kota Banda Aceh juga mengeluarkan Peraturan Walikota Kota Banda Aceh Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Penanganan Gelandangan, Pengemis, Orang Terlantar dan Tuna Susila Lainnya Dalam Wilayah Kota Banda Aceh. Pemerintah Kota Banda Aceh juga melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah gepeng di Kota Banda Aceh melalui usaha pembinaan. Rumah Singgah merupakan rumah yang disediakan oleh pemerintah untuk membina para gepeng tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pembinaan dinas sosial Kota Banda Aceh dalam mengurangi gelandangan,pengemis di Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi hambatan program pembinaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Input yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya pendukung masih belum optimal, Process yang dilakukan yaitu pembinaan mental/aqidah dan pembinaan fisik, Output yang ada yaitu jumlah gelandangan dan pengemis tahun 2019 lebih meningkat, outcomes positif yang ada yaitu adanya kerja sama antar beberapa pihak untuk membantu pelaksanaan pembinaan dan dampak negatif yaitu masih ada rasa tidak jera gepeng yang sudah terjaring. Faktor yang menjadi penghambat program pembinaan dinas sosial Kota Banda Aceh adalah (1) keterbatasan sarana dan prasarana (2) keterbatasan sumber daya manusia (SDM) (3) Sikap klien dalam proses pembinaan.