Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Poligami Tanpa Izin Istri (Studi Kasus Di Kecamatan Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues)

Tika Anggraini, 160101002 (2020) Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Poligami Tanpa Izin Istri (Studi Kasus Di Kecamatan Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues). Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.

[thumbnail of Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Poligami Tanpa Izin Istri (Studi Kasus Di Kecamatan Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues)]
Preview
Text (Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Poligami Tanpa Izin Istri (Studi Kasus Di Kecamatan Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues))
Tika Anggraini, 160101002, FSH, HK, 082237308892.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Syarat poligami telah diatur dalam undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dalam pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa, harus adanya persetujuan dari istri/istri-istri, harus adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka, dan harus adanya jaminan-jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka. Pada masyarakat Kec. Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues masih ada yang mempraktikkan poligami tanpa memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang No. 1 Tahun 1974 dalam pasal 5 ayat (1) tersebut.Pertanyaan dalam penelitian skripsi ini adalah bagaimana praktik poligami tanpa izin isteridi Kec. Pantan Cuaca Kab Gayo Lues, bagaimana persepsi masyarakat terhadap dampak poligami tanpa izin istri di Kec. Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues, dan bagaimana tinjauan fikih terhadap praktik poligami tanpa izin istri di Kec. Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa Praktik poligami yang terjadi di Kec. Pantan cuaca Kab. Gayo Lues adalah ada yang mepraktikkan poligami secara diam-diam, ada yang diketahui oleh istri pertama, dan ada juga tidak diketahui istri pertama sama sekali. Persepsi masyarakat terhadap dampak poligami tanpa izin istri di Kec. Pantan cuaca Kab. Gayo Lues adalah masyarakat tidak setuju dengan praktik tersebut karena banyak sekali menimbulkan dampak negatif ketika seorang laki-laki melakukan poligami tersebut, seperti terabainya hak-hak isteri dan anak. Pandangan Fikih terhadap poligami tanpa izin istri di Kec. Pantan Cuaca Kab. Gayo Lues adalah diperbolehkan tanpa harus ada izin dari istri pertama karena akadnya tetap sah, akan tetapi jika dilihat dari praktik poligami pada masyarakat Kec. Pantan Cuaca sebaiknya tidak dilakukan karena tidak sesuai dengan syariat seperti suami tidak berlaku adil dan mengabaikan hak-hak seorang istri dan anak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Dr.Nasaiy Aziz, M.A, Pembimbing II : Rispalman, SH.M.H.
Uncontrolled Keywords: Persepsi masyarakat, Poligami tanpa Izin Istri
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.31 Nikah
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Hukum Keluarga
Depositing User: Tika Anggraini
Date Deposited: 22 Oct 2020 04:16
Last Modified: 22 Oct 2020 04:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14629

Actions (login required)

View Item
View Item