Praktik Utang Piutang di Kalangan Masyarakat Petani di Kemukiman Tungkop Kec. Darussalam Ditinjau menurut Hukum Islam (Studi Tentang Perubahan Akad Qardh Ke Jual Beli)

Rahma Fitria, . (2017) Praktik Utang Piutang di Kalangan Masyarakat Petani di Kemukiman Tungkop Kec. Darussalam Ditinjau menurut Hukum Islam (Studi Tentang Perubahan Akad Qardh Ke Jual Beli). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of membahas tentang perubahan akad qardh ke jual beli] Text (membahas tentang perubahan akad qardh ke jual beli)
rahma fitria.docx - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (189kB)

Abstract

Utang piutang sebagai akad tabarru’ sangat penting untuk membantu sesama terutama orang yang sedang kesulitan memenuhi kebutuhan primernya. Dalam konsep fiqh, utang piutang dikenal sebagai al-qardh yang secara konseptual pihak debitur berhutang kepada kreditur dalam tempo tertentu dan harus mengembalikan utangnya sesuai kesepakatan. Para pihak harus menjelaskan dari awal pelaksanaan utang terutama tenggat waktu pembayaran dan proses pembayarannya supaya tidak terjadi perselisihan. Dalam komunitas masyarakat Tungkop Kec. Darussalam, terutama petani, utang menjadi alternatif untuk memenuhi kecukupan modal untuk menggarap sawah. Namun perjanjian utang yang disepakati hanya peminjaman uang tanpa ada penjelasan tentang proses dan prosedur pengembaliannya, sehingga terjadi ketimpangan secara yuridis, terutama dalam ketentuan fiqh, sehingga penelitian ini memfokuskan kajian tentang bagaimana perjanjian utang piutang yang dilakukan oleh masyarakat, mengapa akad utang piutang dirubah ke akad jual beli pada proses pembayarannya, dan bagaimana konsekuensi perubahan akad qardh terhadap utang piutang yang dilakukan oleh masyarakat petani. Metode penelitian yang digunakan berbentuk deskriptif dengan pengumpulan data pustaka (library research) dan data lapangan (field research) secara observasi dan wawancara. Hasil penelitian bahwa akad utang piutang yang dilakukan masyarakat petani di Mukim Tungkop terjadi antar personal murni karena saling percaya untuk membantu sesama dalam kesulitan finansial yang dialami petani. Dalam pengembalian utang hampir tidak ada kasus perselisihan di antara mereka. Namun sebagian petani mengubah akad utang piutang sebagai akad qardh ke akad jual beli karena proses pembayarannya cenderung mudah dilakukan tanpa harus menjual lebih dahulu padi hasil panennya kepada tengkulak, petani tidak memiliki pilihan selain membayar dengan padi karena bila diuangkan harga padi belum tentu mahal. Dilema pihak petani karena tidak ada ketentuan harga gabah pada saat akad dilakukan, sehingga hal ini berpengaruh terhadap jumlah padi yang akan dibayarkan oleh pihak petani.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: pembimbing: 1. Dr. Ridwan Nurdin, MCL 2. Rahmat Efendy Siregar, MH
Uncontrolled Keywords: Qardh, Utang piutang, Akad, Jual beli, Perubahan.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat > 2X4.29 Aspek Muamalat Lainnya
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: ms rahma fitria
Date Deposited: 31 Oct 2017 07:58
Last Modified: 31 Oct 2017 08:43
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1466

Actions (login required)

View Item
View Item