Irfan, 411106248 (2017) Primordialisme Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Banda Aceh Dalam Merealisasikan Program Kerja Periode 2016-2019. Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.
Irfan, 411106248, FDK, KPI, 085296528265.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (8MB) | Preview
Abstract
Primordialisme merupakan paham yang memiliki kecenderungan untuk berkelompok baik berdasarkan suku bangsa, agama, ras, daerah, latar belakang atau ideologi. Primordialisme dapat terjadi pada organisasi yang memiliki anggota dengan latar belakang yang berbeda, seperti organisasi KNPI Banda Aceh periode 2016-2019, bahwa struktur kepengurusan, proses pengambilan keputusan, keterlibatan dalam kegiatan umumnya didominasi oleh orang-orang yang memiliki latar belakang yang sama. Tujuan penelitian ini, yaitu: untuk mengetahui bentuk primordialisme pada organisasi KNPI Banda Aceh, faktor penyebab terbentuknya primordialisme di KNPI Banda Aceh, dan dampak primordialisme dalam merealisasikan program kerja pada organisasi KNPI Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menganalisis dan mendeskripsikan bentuk primordialisme pada KNPI Banda Aceh, faktor penyebab serta dampaknya bagi program kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk primordialisme yang terdapat pada KNPI Banda Aceh adalah bentuk primordialisme kedaerahan, pada umumnya para pengurus didominasi oleh pemuda-pemuda yang memiliki daerah asal yang sama dengan orang-orang yang memiliki posisi utama dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya primordialisme pada organisasi KNPI Banda Aceh yaitu faktor kepentingan, kenyamanan, krisis kepercayaan dan kurang silaturrahmi. Adapun dampak yang ditimbulkan dari primordialisme dalam organisasi KNPI yaitu hambatan dalam pelaksanaan program kerja, pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal, tujuan kegiatan dari suatu program kerja tidak dapat tercapai, dan cenderung berpotensi untuk menimbulkan konflik di kemudian hari. Disarankan, pertama, pemimpin dalam suatu organisasi dapat merangkul pengurus dari latar belakang berbeda, sehingga potensi yang dimiliki pengurus lebih berkembang dan tujuan organisasi dapat tercapai. Kedua, hendaknya dalam kepengurusan tidak mengutamakan kepentingan pihak-pihak tertentu yang menyebabkan munculnya primordialisme, tetapi lebih menfokuskan pada pencapaian program kerja. Ketiga, pemimpin organisasi harus memiliki kepekaan terhadap kondisi organisasi, jika ada primordialisme segera diantisipasi dengan mengajak pengurus untuk menyamakan persepsi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial > 302.2 Komunikasi 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial > 302.4 Interaksi sosial antar kelompok |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Irfan Irfan |
Date Deposited: | 18 Nov 2020 02:53 |
Last Modified: | 18 Nov 2020 02:53 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14843 |