Nurfitri, 140103026 (2020) Gerakan Shalat Gerhana Dalam Perspektif Empat Mazhab. Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.
Nurfitri, 140103026, FSH, SPM, 082360834971.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB) | Preview
Abstract
Gerhana merupakan fenomena alam sekaligus sebagai gambaran kekuasan Allah Swt. Dibalik fenomena tersebut, Islam menetapkan ibadah shalat gerhana yang dianjurkan. Namun, dalam tataran pendapat ulama, masih ditemukan perbedaan tentang gerakan shalat gerhana. Oleh sebab itu, masalah yang didalami dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat imam empat mazhab tentang gerakan shalat gerhana, dan bagaimana dalil dan metode istinbāṭ empat imam mazhab dalam menetapkan gerakan shalat gerhana. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian kepustakaan dengan metode qualitative research, dan data yang dikumupulkan melalui studi kepustakaan dan dianalisis dengan cara deskriptif-analisis. Kesimpulan penelitian ini ada dua. (1) Gerakan shalat gerhana dalam perspektif empat mazhab masing-masing berbeda. Pertama, mazhab Ḥanafī menyamakan shalat gerhana dengan shalat sunnah biasa. Kedua, mazhab Mālikī berpendapat shalat gerhana matahari dilakukan dengan dua rakaat dengan dua kali gerakan dan bacaan di tiap rakaatnya. Sementara gerhana bulan sama seperti shalat sunnah biasa. Ketiga, mazhab Syāfi’ī berpendapat shalat gerhana bulan dan matahari dilakukan dengan dua rakaat dengan dua kali gerakan dan bacaan ayat di tiap rakaat. Keempat, mazhab Ḥanbalī sama seperti mazhab Syāfi’ī. Hanya saja, dalam bacaan ayat setelah surat al-fatihah pertama dan kedua, kedua-duanya memilih ayat yang panjang. (2) Dalil dan metode istinbath empat mazhab tentang gerakan shalat gerhana masing-masing berbeda. Mazhab Ḥanafī menggunakan minimal tiga dalil hadis, yaitu riwayat Abī Bakrah dua jalur, dan riwayat al-Nu’mān bin Basyīr satu jalur. Intinya, dalil hadis ini memberi indikasi keumuman pengerjaan shalat gerhana, sehingga kesimpulan hukum mazhab Ḥanafī menyamakan gerakan shalat gerhana dengan shalat sunnah lainnya seperti shalat sunnah yang mengiringi shalat fardu. Adapun dalil dan metode istinbath yang digunakan mazhab Mālikī, mazhab Syāfi’ī, dan mazhab Ḥanbalī tampak memiliki kesamaan, di mana gerakan shalat gerhana, khususnya matahari dilakukan dengan bacaan dua kali, ruku, berdiri, dan sujud dua kali. Dalil yang digunakan mengacu pada riwayat dari ‘Āisyah ra. Hadis tersebut pasa intinya menjelaskan tata cara shalat gerhana dengan dua kali surat al-fatihah, dua kali ruku’, dua kali berdiri, dan dua kali sujud.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Misran, M.Ag Pembimbing II : Gamal Akhyar, Lc., MA |
Uncontrolled Keywords: | Gerakan, Shalat, Gerhana |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.04 Ijma' dan Qiyas 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat > 2X4.122 Shalat Sunat > 2X4.1228 Shalat Gerhana |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Nurfitri Nurfitri |
Date Deposited: | 26 Nov 2020 04:42 |
Last Modified: | 26 Nov 2020 04:42 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/14931 |