Urgensi Konseling Trauma Terhadap Keluarga Korban Buaya (Studi Deskriptif Pada Pencari Lokan di Kabupaten Aceh Singkil)

Trauma terjadi ketika seseorang dihadapkan pada peristiwa yang menekan ingatannya sehingga merasa tidak berdaya dan terancam. Penanganan untuk orang yang mengalami trauma adalah konseling trauma yaitu bantuan yang diberikan seorang yang ahli kepada klien sehingga klien dapat memahami dirinya dan dapat mengatasi masalah yang dihadapi. Trauma dapat melanda siapa saja seperti yang dialami korban trauma mangsa buaya di Singkil. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan dengan tujuan umum untuk mengetahui urgensi konseling trauma terhadap keluarga korban mangsa buaya, sedangkan tujuan khusus untuk mengetahui: (1) kondisi Psikologis keluarga korban mangsa buaya yang meninggal dunia dan korban yang selamat, (2) upaya pemerintah dalam menangani kasus korban buaya, (3) pentingkah konseling trauma dilakukan untuk para korban buaya di Singkil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif mengambil subjek dari suatu kasus yang terjadi dengan subjek sebanyak 9 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) secara verbal kondisi psikologis korban mangsa buaya sudah bangkit dari keterpurukan, sedangkan secara nonverbal masih mengalami kecemasan, tertekan dan kesedihan, terlihat dari gestur tubuh dab raut wajahnya (2) bantuan yang diberikan pemerintah berupa kebutuhan finansial kepada para korban, (3) konseling trauma sangat diperlukan untuk mengatasi kecemasan, ketakutan dan kesedihan korban trauma.