Jual Beli Alih Pembiayaan Motor Dengan Keuntungan Perspektif Fiqh Muamalah ( Studi Kasus di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar)

Jual beli alih pembiayaan sepeda motor dengan keuntungan di Kecamatan Ingin Jaya yaitu dengan cara bertransaksi sepeda motor yang masih dalam pembiayaan dengan memperoleh keuntungan serta hal ini menjadi kebiasaan yang dilakukan masyarakat Ingin Jaya, untuk itu para penjual dan pembeli tersebut perlu mengetahui bagaimana praktik jual beli alih Pembiayaan sepeda motor dengan keuntungan yang sesuai perspektif akad jual beli dan hiwalah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Sales Executive Yamaha, pemilik usaha Motor Second Umar Matang dan pembeli dari masyarakat umum yang mencakup dengan tata cara bertransaksi dan pemahaman dalam kesepakatan menetapkan harga hingga pengalihan dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan kesepakatan antara penjual dan pembeli didasari rasa suka sama suka dan unsur tolong menolong dengan syarat pihak perusahaan Leasing yang memberikan pembiayaan Pembiayaan mengetahui dan menyetujui pengalihan itu dilakukan. Dan pembeli motor alih Pembiayaan itu saling tawar menawar harga pengalihan dengan pemilik pertama dan nantinya pembeli kedua sepeda motor itu melanjutkan sisa setoran. Perspektif akad Hiwalah dan al-ba’i serta Al-Milk At-Tamm, transaksi pengalihan dan jual beli yang terjadi sangat sesuai dengan konsep Hiwalah, al-ba’i, dan terpenuhi syarat kepemilikan sempurna (Al-Milk At-Tamm) dalam fiqh muamalah, dan juga keuntungan yang diperoleh dinilai sah dalam jual beli karena keuntungan itu diperoleh dari barang yang jelas kepemilikannya dan diketahui antara keduanya sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Transaksi itu juga menjadi kebiasaan yang baik bagi masyarakat Kecamatan Ingin Jaya.