Hubungan Adversity Quotient Dengan Resiliensi Ibu Yang Memiliki Anak Autis Di Banda Aceh

Adversity quotient pada ibu yang memiliki anak autis adalah kemampuan ibu dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan dengan kecerdasan yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk menyelesaikannya. Salah satu hal yang dapat meningkatkan adversity quotient adalah resiliensi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan teknik sampling jenuh. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 33 orang. Skala adversity quotient yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori Stoltz (2000) yang memiliki empat aspek yaitu control, origin dan ownership, reach, dan endurance. Sedangkan skala resiliensi berdasarkan kepada teori Reivich dan Shatte (dalam Nasution, 2011) yang memiliki tujuh aspek yaitu regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, causal analysis, empati, self efficacy, dan reaching out. Hasil analisis menunjukkan bahwa skala adversity quotient memiliki nilai reliabilitas
0,937 dan skala resiliensi memiliki nilai reliabilitas 0,942 yang artinya bahwa kedua nilai tersebut dikategorikan dalam reliabilitas tinggi. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefesien korelasi yaitu dengan nilai r hitung = 0,760 dengan taraf signifikan p=0,000 (p=< 0,005), yang mana bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara adversity quotient dengan resiliensi pada ibu yang memiliki anak autis di Banda Aceh, artinya semakin positif adversity quotient pada ibu yang memiliki anak autis maka semakin tinggi pula resiliensi, begitupun sebaliknya semakin negatif adversity quotient maka semakin rendah pula resiliensi pada ibu yang memiliki anak autis di Banda Aceh.