Peran Muḥtasib Mencegah Pelanggaran Jarīmah di Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Kecamatan Syiah Kuala)

Melly Safitri, 140104095 (2020) Peran Muḥtasib Mencegah Pelanggaran Jarīmah di Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Kecamatan Syiah Kuala). Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Membahas tentang Peran Muḥtasib Mencegah Pelanggaran Jarīmah di Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Kecamatan Syiah Kuala)]
Preview
Text (Membahas tentang Peran Muḥtasib Mencegah Pelanggaran Jarīmah di Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Kecamatan Syiah Kuala))
Melly Safitri, 140104095, FSH, HPI, 085260058994.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (18MB) | Preview

Abstract

Qānūn Aceh Nomor 6 Tahun 2014 merupakan salah satu peraturan Provinsi Aceh yang mengatur tentang zinā, khamr, maysir, khalwat, ikhtilāṭ, pelecehan seksual, liwāṭ, musāhaqaḥ, pemerkosaan dan qazaf. Adapun qānūn ini digunakan sebagai dasar untuk menanggulangi tindak pidana pelaku pelanggaran jarīmah Kota Banda Aceh di Kecamatan Syiah Kuala dengan objek kajian yaitu: Gampong Kopelma Darussalam, Rukoh, Alue Naga, IeMasen Kaye Adang, dan Lamgugop. Penelitian ini bermaksud untuk meninjau kembali permasalahan pelanggaran jarīmah di tengah-tengah masyarakat, dan melihat kenyataannya di lapangan masih marak terjadi pelanggaran Syari’at Islam dikalangan masyarakat khususnya para remaja/mahasiswa/i dan anak kos. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran jarīmah tersebut, perlu ada pengawasan langsung dari Dinas Syari’at Islam yang kemudian membentuk petugas Muḥtasib. Adapun rumusan masalahnya, bagaimana peran Muḥtasib mencegah pelanggaran jarīmah di Kecamatan Syiah Kuala, dan apa saja hambatan-hambatan yang dihadapinya. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu memaparkan data yang ada, menganalisa data teoritis dan praktis secara sistematis, faktual, dan akurat. Berdasarkan hasil penelitian secara data awal yang penulis dapatkan yaitu: pada tahun 2014 terdapat 1 pelanggaran ikhtilāṭ, dan11 pelanggaran khalwat, 2015 terdapat 30 pelanggaran khalwat,2016 terapat 21 pelanggaran dan 2017terdapat 8 pelanggaran khalwat dan 3 pelanggaran ikhtilāṭ. Hasil penelitian lain dilapangan, peran Muḥtasib yaitu: memperketat pengawasan, mengontrol, dan mensosialisasi kepada masyarakat tentang qānūn Syari’at Islam. Namun yang penulis dapatkan selama dilapangan peran dalam mengawasi dan mencegah agar tidak terjadinya pelanggaran jarīmah belum maksimal, karena ada tantangan dan hambatan dari kalangan masyarakat setempat. Adapun hambatannya dalam mengawasi dan mencegah pelaku pelanggaran jarīmah yaitu: anggota Muḥtasib masih sangat minim, anggota Muḥtasibmasih kurang efektif dalam mensosialisasikan nilai-nilai Syari’at Islam, kurangnya kerjasama antara Muḥtasibdan masyarakat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Syari’at Islam, kurangnya kesadaran masyarakat dalam mencegah pelanggaran jarīmah sehingga masih terbuka ruang untuk terjadi pelanggaran jarīmah di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Melly Safitri Melly
Date Deposited: 30 Dec 2020 04:28
Last Modified: 30 Dec 2020 04:28
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15256

Actions (login required)

View Item
View Item